Maju Pilkada Kediri, Anak Seskab Ngaku Dikader PDIP Sejak Usia 6 Tahun

24 Juli 2020 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramono. Foto: Ach/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Putra Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramono. Foto: Ach/ANTARA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Putra Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramono, telah resmi diusung PDIP untuk maju di Pilkada Kabupaten Kediri 2020.
ADVERTISEMENT
Dhito bercerita sudah menjadi bagian dari kader PDIP sejak usia 6 atau 7 tahun saat kerap menemani ayahnya yang saat itu menjabat sebagai Sekjen PDIP, turun ke daerah.
"Kenapa saya akhirnya terjun ke politik, itu karena tanpa disadari saya sudah dikaderisasi sejak masih usia 6 atau 7 tahun. Seperti disampaikan Pak Sekjen, saya betul-betul menemani Bapak dan Pak Sekjen (Hasto) waktu itu menjadi kepala sekretariat, keliling ke dapil satu ke lain," kata Dhito dalam diskusi virtual yang digelar DPP PDIP, Jumat (24/7).
"Jadi memang hal seperti ini bukan hal asing. Sehingga pada akhirnya saya diminta DPP PDIP untuk melakukan regenerasi pemerintahan Kabupaten Kediri," imbuhnya.
Ketua umum PDIP, Megawati Soekarno Putri di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu (19/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dhito merasa maju menjadi calon bupati adalah memenuhi keinginan Megawati yang ingin ada regenerasi di tubuh partai.
ADVERTISEMENT
"Sesuai arahan ibu Ketua Umum, saat penyerahan rekomendasi gelombang pertama kalau tidak salah di sana beliau menyampaikan PDIP ini membutuhkan regenerasi maka dari itu saya sadar diri, apa pun ini, saya kader partai petugas partai saya harus taat perintah ibu ketua umum," paparnya.
Lebih lanjut, Dhito mengatakan, jika terpilih, dia berharap dapat lebih banyak lagi memberi manfaat kepada orang banyak. Sebab, sebagai pengusaha, kemanfaatan yang diberikan hanya untuk karyawan.
"Kalau seorang pengusaha itu hanya punya 2 tangan dan hanya bisa membantu karyawan. Tetapi, kalau nanti masuk dunia politik harus dicermati begitu punya kewenangan dan jabatan itu bisa bantu masyarakat banyak, tidak hanya karyawan," tandas dia.

Terinspirasi Tan Malaka

Dalam berpolitik, Dhito menyebut terinspirasi buku-buku karya Ibrahim Datuk Tan Malaka, pencetus pertama ide republik sebagaimana tertulis dalam karya masyhurnya Na'ar de republiek.
ADVERTISEMENT
Dhito mengutip satu pernyataan Tan Malaka yang melecut semangatnya dalam berpolitik,
Tan Malaka Muda Foto: Istimewa
"Bila kaum muda yang belajar di sekolah menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dan hanya memiliki cita cita yang sederhana maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali," kata Dhito mengutip pernyataan Tan Malaka.
"Artinya apa, percuma seorang saya ini dibesarkan sebagai anak oleh seorang Pramono anung atau saya ini mengenyam bangku sekolah hingga lulus sebagai seorang sarjana tetapi saya merasa pintar dan tidak mau turun ke masyarakat," sambung dia.
Kutipan Tan Malaka itulah yang menurut Dhito penting diimplementasikan bagi orang yang memiliki ilmu tinggi. Keprihadian seperti itu pula lah yang dilihatnya di PDIP yang kini resmi mencalonkannya.
ADVERTISEMENT
"Ini yang saya dapat dari PDI Perjuangan bahwa kita harus turun ke bawah, Ibu Mega menyampaikan bahwa mendapatkan rekom itu satu hal, tetapi ini adalah awal dari perjuangan maka tidak boleh leha-leha harus turun ke bawah mendengarkan aspirasi dan menyelesaikan dengan solusi," tandas Dhito.
Dhito akan maju bersama Dewi Maria Ulfa di Pilkada Kabupaten Kediri. Dhito dan Dewi adalah perpaduan antara PDIP dan PKB, Dewi sendiri adalah kader dari PKB.