Makin Dikekang, Perempuan Afghanistan Dilarang Taliban Pergi ke Gym

14 November 2022 17:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak perempuan Afghanistan kembali ke sekolah. Foto: Ahmad SAHEL ARMAN/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak perempuan Afghanistan kembali ke sekolah. Foto: Ahmad SAHEL ARMAN/AFP
ADVERTISEMENT
Taliban kembali mengeluarkan peraturan yang membatasi perempuan di ruang publik pada Minggu (13/11). Dekrit tersebut menyebut perempuan dilarang untuk pergi ke pusat kebugaran atau gym dan pemandian umum.
ADVERTISEMENT
Kementerian Pencegahan Kejahatan dan Promosi Kebajikan Afghanistan Mohammad Akif Sadeq Mohajir berdalih, aturan ini dikeluarkan karena pusat kebugaran dan pemandian umum ada laki-laki di dalamnya. Hal ini akan menyebabkan bertemunya dua lawan jenis tanpa hubungan keluarga atau disebut juga dengan khalwat.
“Gym ditutup untuk perempuan karena pelatih mereka laki-laki dan beberapa di antara adalah gym gabungan, “ kata Mohajir dikutip oleh AFP.
Aturan larangan serupa juga diberlakukan di pemandian umum tradisional atau yang disebut juga dengan Hammam. Walaupun pemandian ini telah dipisah berdasarkan jenis kelamin, otoritas Taliban tetap melarang perempuan menggunakan fasilitas publik ini.
Mohajir mengatakan bahwa saat ini setiap rumah memiliki kamar mandi sendiri. Sehingga tidak ada alasan perempuan mandi di tempat umum.
ADVERTISEMENT
“Saat ini setiap rumah memiliki kamar mandi di dalamnya, jadi tidak akan menjadi masalah bagi perempuan,” tambahnya.
Sebuah video beredar di sosial media menunjukkan sekelompok perempuan yang mengkritik aturan tersebut, walaupun mereka membelakangi kamera. Salah seorang perempuan berkata bahwa pusat kebugaran ini khusus perempuan.
"Ini adalah sasana khusus perempuan, semua guru dan pelatihnya perempuan. Kamu tidak bisa begitu saja melarang kami dari segalanya. Apakah kami tidak memiliki hak atas apa pun?" kata perempuan di dalam rekaman tersebut yang tidak diketahui identitasnya.
AFP melaporkan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan di Afghanistan, mereka terus menerus mempersempit ruang gerak perempuan. Baru-baru ini mereka juga melarang perempuan untuk mengunjungi taman hiburan atau pasar malam.
ADVERTISEMENT
Sekolah untuk anak dan remaja perempuan telah ditutup di sebagian besar wilayah Afghanistan. Perempuan yang bekerja di pemerintahan kehilangan pekerjaan mereka dan disuruh untuk tetap di rumah.
Ketika bepergian, Taliban juga mewajibkan setiap perempuan untuk ditemani dengan kerabat atau sanak keluarga laki-lakinya. Tidak hanya itu, mereka juga wajib memakai burqa ketika keluar rumah.
Menurut aktivis setempat, peningkatan represi atas ruang gerak perempuan Afghanistan ini dilakukan untuk mencegah perempuan untuk mengorganisasikan penentangan atas aturan Taliban. Sekelompok kecil perempuan kerap melakukan protes di Kabul dan kota besar lainnya, meskipun mereka menerima kekerasan dari aparat keamanan setempat.
Bahkan pada awal November, Taliban mengganggu jalannya konferensi pers dengan memaksa melakukan pemeriksaan tubuh dan menahan penyelenggara acara yang mayoritas adalah perempuan. PBB pun menyampaikan keprihatinan atas berbagai aturan pengekangan terhadap perempuan.
ADVERTISEMENT