Pertemuan Jokowi dan Prabowo

Makna Tokoh Pewayangan di Pertemuan Jokowi-Prabowo

14 Juli 2019 10:45 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo saat makan siang bersama di fX Sudirman, Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo saat makan siang bersama di fX Sudirman, Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Calon presiden Joko Widodo dan calon presiden Prabowo Subianto akhirnya bertemu setelah seteru panjang Pilpres 2019. Keduanya saling lempar senyum saat bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus, lalu naik MRT ke Stasiun Senayan.
ADVERTISEMENT
Tak sampai situ, kedua rival politik lama itu menyempatkan makan siang di restoran Sate Khas Senayan, Sudirman. Tidak hanya menu makanan saja yang menjadi sorotan, tetapi latar tokoh pewayangan di belakang tempat duduk Jokowi dan Prabowo tak luput dari pandangan masyarakat.
Secara berurutan, tokoh pewayangan yang dipasang di paling kanan adalah bagong, semar, gareng, dan petruk. Mereka adalah punakawan. Sementara paling kiri adalah togog dan bilung.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo saat makan siang bersama di fX Sudirman, Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani, menduga memang Jokowi dan Prabowo sengaja duduk dengan latar tokoh pewayangan. Apa maknanya?
“Maknanya ya mari menyambut hari depan dengan penuh optimisme, letakkan perbedaan, permusuhan yang ada di belakang,” kata Arsul saat dihubungi, Minggu, (14/7).
ADVERTISEMENT
“Dan semua yang ada di sekeliling Pak Jokowi maupun Pak Prabowo jadilah punakawan yang menyatukan dan menyejukkan seperti peran-peran yang dilakukan oleh Semar, Gareng, Petruk itu,” tambahnya.
Sementara itu, peneliti folklor Universitas Indonesia (UI), Sunu Wasono, tidak menampik latar pewayangan di belakang Jokowi dan Prabowo ada maksud tertentu. Ia merasa pesan tersirat yang mau disampaikan adalah mengakhiri segala perbedaan yang ada selama ini.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo saat makan siang bersama di fX Sudirman, Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
“Iya saya kira begitu, jadi akhirilah namanya perselisihan. Kita kembali hidup rukun karena si sang pemimpin atau raja, ksatria yang diikuti oleh kedua kelompok itu kan sudah bertemu, sekarang ya buat apa mereka (pendukung) harus bertengkar kan. Pesan tersiratnya seperti itu menurut saya,” ujar Sunu saat dihubungi, Minggu, (14/7).
ADVERTISEMENT
Sunu menjelaskan semua tokoh-tokoh pewayangan itu menyiratkan harus bersatunya para pendukung Jokowi dan Prabowo yang tidak bisa dipungkiri terpecah karena Pilpres 2019.
“Yang sebelah kanan itu punokawan atau pengasuh untuk mereka yang dianggap sebagai pemimpin, terus yang sebelah kiri juga itu juga pengasuh atau pendamping dari pimpinan yang mereka dukung. Saya kira gitu. Sehingga kalau pimpinannya sudah bertemu, sudah katakanlah rukun, hidup rukun,” terang Sunu.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo saat makan siang bersama di fX Sudirman, Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
“Diharapkan rakyat, juga para pendukung juga hidup rukun kan begitu. Kalau pimpinannya sudah bersatu tentu rakyatnya juga bersatu. Jadi yang dibawa apa namanya punokawan itu kan kelompok atau orang-orang yang mengikuti pimpinannya saja, kalau pimpinannya sudah rukun ya otomatis rukun juga kan gitu,” tambahnya.
Namun, Sunu tidak mengetahu secara pasti apakah tokoh pewayangan itu sengaja dipasang karena pertemuan tersebut atau memang sudah ada sebelumnya. “Tapi kalaupun sengaja dipasang barangkali itu simbol bertemunya dua kubu yang kemudian sepakat untuk bersatu saya kira,” tutur Sunu.
ADVERTISEMENT
Pertemuan Jokowi dan Prabowo memang sudah lama dinantikan masyarakat setelah Pilpres 2019. Sebelum makan siang bersama, mereka berdua bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersalaman dengan Presiden Joko Widodo (kiri) usai memberikan keterangan kepada wartawan di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (13/7). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten