Kabut asap menyelimuti wilayah Kuching,  Malaysia.

Malaysia Dorong Kerja Sama ASEAN Atasi Kabut Asap dari Indonesia

19 September 2019 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabut asap menyelimuti wilayah Kuching,  Malaysia. Foto: Twitter/@KitakSarawakian
zoom-in-whitePerbesar
Kabut asap menyelimuti wilayah Kuching, Malaysia. Foto: Twitter/@KitakSarawakian
ADVERTISEMENT
Malaysia bakal mendorong negara Asia Tenggara memperkuat kerja sama untuk mencari solusi kabut asap dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
Kabut akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan membuat kualitas udara Malaysia dan Singapura memburuk.
Menurut Menteri Lingkungan Hidup Malaysia, Yeo Bee Yin, masalah tersebut tak bisa dibiarkan. Butuh aksi dari negara-negara anggota ASEAN agar di masa depan persoalan kabut asap tidak lagi terjadi.
Warga beraktivitas dengan mengenakan masker di dekat menara kembar Petronas, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (10/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman
ASEAN sebenarnya sudah memiliki kesepakatan penanggulangan asap yang disepakati pada 1997. Namun, Malaysia berpandangan rencana aksi tidak itu cukup untuk mengatasi masalah asap.
"Saya akan berkomunikasi dengan Sekjen ASEAN untuk mengangkat pandangan dan harapan kami agar mekanisme di level ASEAN lebih efektif dan menemukan solusi jangka panjang," kata Yeo seperti dikutip dari Reuters, Kamis (19/9).
Untuk mengatasi asap, Malaysia telah membuat hujan buatan. Tapi, Yeo berpandangan tindakan tersebut hanya jalan keluar sementara.
Warga bersepeda di tengah kabut asap, di Singapura. Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN
"Hujan buatan itu solusi temporer. Hukum di Malaysia hanya berlaku untuk perusahaan Malaysia. Yang kami butuhkan adalah kerja sama internasional untuk solusi jangka panjang," jelas Yeo.
ADVERTISEMENT
Saat ini beberapa sekolah di Malaysia ditutup akibat kabut asap. Sementara itu, di Singapura kabut asap mengancam gelaran F1 yang akan dimulai akhir pekan ini.
Presiden Joko Widodo pada Senin (16/9) menyesalkan lambatnya penanganan karhutla di Sumatera dan Kalimantan. Jokowi bahkan mengakui adanya kelalaian yang menyebabkan kebakaran hutan semakin besar.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten