Malaysia Lockdown karena Corona: 7.200 WNI Dideportasi, Pulang Bila Sehat

11 Juni 2021 14:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Negara Indonesia (WNI) dari Malaysia berjalan keluar melalui Pos Lintas Batas Negara Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu (18/3/2020). Foto: Antara/Aswaddy Hamid
zoom-in-whitePerbesar
Warga Negara Indonesia (WNI) dari Malaysia berjalan keluar melalui Pos Lintas Batas Negara Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu (18/3/2020). Foto: Antara/Aswaddy Hamid
ADVERTISEMENT
Pemerintah Malaysia berencana untuk mendeportasi sebanyak 7.200 WNI. Keputusan itu diambil usai Malaysia memutuskan untuk kembali menerapkan lockdown ketat akibat terus melonjaknya kasus COVID-19.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Femmy Eka Kartika Putri, mengatakan pemerintah akan mendahulukan kepulangan WNI yang masuk dalam kelompok usia rentan.
Setidaknya sebanyak 300 orang WNI yang termasuk kelompok usia rentan ini rencananya akan dipulangkan pada tanggal 24 Juni mendatang.
Hal itu dibahas dalam rapat koordinasi yang diikuti oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kemenkes, Kemenkumham, Kemensos, BNPB, dan BP2MI.
"Persiapannya tentunya kami mohon betul dari pihak Kementerian Luar Negeri, dan perwakilan kita di Malaysia supaya memastikan mereka yang pulang betul-betul sehat. Yang sakit jangan dipulangkan dulu. Nanti di sini bisa kita terima, kita karantina lagi dengan baik," ujar Femmy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/6).
ADVERTISEMENT
Diketahui, 7.200 WNI yang akan dideportasi pemerintah Malaysia itu terdiri dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) baik yang documented atau undocumented, serta WNI deportan. Di antara 7.200 orang tersebut, terdapat sebanyak 300 orang yang termasuk kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak.
Femmy mengaku memulangkan WNI dalam jumlah besar dari Malaysia jelas memerlukan persiapan dan kehati-hatian yang ekstra. Karenanya, pemerintah menyiapkan titik-titik debarkasi penerimaan kepulangan WNI agar tidak menumpuk pada suatu titik.
Sejumlah persiapan seperti fasilitas kesehatan berupa swab test PCR untuk memastikan WNI yang pulang aman dari COVID-19, menyiapkan tempat karantina sebelum dikirim ke daerah asalnya, hingga pendampingan sampai ke daerah asal dipastikan siap sebelum par WNI tiba di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Antisipasi kepulangan ini harus kita lakukan bersama-sama. Kita harus berhati-hati. Masalah ini tidak mudah," ucap Femmy.
Untuk kelompok rentan yang akan dipulangkan lebih dulu, kata Femmy, pemerintah telah menyiapkan titik debarkasi di antaranya di Bandara Soekarno-Hatta, menyiapkan tempat karantina di Wisma Atlet, serta menyiapkan pendampingan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
"Kemudian, kalau bisa bersamaan kepulangan mereka tentu saja teman-teman keimigrasian bisa mempersiapkan layanan yang baik. Ada lansia, ibu hamil, yang butuh perhatian kita semua," beber Femmy.
Ke depan, Femmy berharap Kementerian dan Lembaga dapat memberikan dukungan penuh terkait proses pemulangan WNI dari Malaysia ini. Terlebih banyak kelompok rentan di dalamnya yang juga ikut masuk dalam daftar deportasi pemerintah Malaysia itu.
ADVERTISEMENT
"Sehingga kita mohon semua KL dapat memberikan dukungannya sampai dengan mereka sampai tujuan rumahnya. Apalagi banyak kelompok rentan ini, ada lansianya, perempuannya Mudah-mudahan 300 orang ini bisa kita pulangkan lebih dahulu dalam kondisi yang baik," kata Femmy.