Malaysia Pertimbangkan Beri Warga Vaksin Campur AstraZeneca dan Pfizer

17 Juni 2021 19:22 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menerima dosis pertama vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 di sebuah klinik di Putrajaya, Malaysia, Rabu (24/2). Foto: Malaysia's Information Department/Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menerima dosis pertama vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 di sebuah klinik di Putrajaya, Malaysia, Rabu (24/2). Foto: Malaysia's Information Department/Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintah Malaysia sedang mempertimbangkan untuk mencampur dua jenis vaksin COVID-19. Hal ini ditujukan memperkuat efikasi untuk melawan virus corona.
ADVERTISEMENT
Keterangan tersebut disampaikan Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Malaysia, Khairy Jamaluddin, saat webinar pada Rabu (16/6/2021) waktu setempat. Dia merupakan penanggung jawab upaya penanggulangan COVID-19 di Negeri Jiran.
Khairy mengatakan, kini dia sedang berkoordinasi dengan Badan Program Imunisasi Nasional di Malaysia. Perundingan tersebut ditujukan untuk mendapat kepastian apakah memungkinkan untuk memberikan vaksin campuran kepada warga.
Pihaknya juga mempelajari hasil riset pencampuran vaksin tersebut, yaitu vaksin AstraZeneca untuk dosis pertama dan Pfizer/BioNTech pada dosis kedua, yang dilakukan di Jerman.
Kedua vaksin ini memiliki platform yang berbeda. AstraZeneca memakai platform adenovirus, sedangkan Pfizer memakai platform mRNA.
Ilustrasi vaksin corona AstraZeneca. Foto: Massimo Pinca/REUTERS
Khairy menjelaskan, bila sudah ada kepastian vaksin campur dapat meningkatkan efikasi, maka warga Malaysia bakal diberikan vaksin AstraZeneca untuk dosis satu. Kemudian, dosis kedua bakal disuntikkan vaksin Pfizer.
ADVERTISEMENT
"Kami sedang memantau ini dengan sangat saksama. Kami tak ingin membuat keputusan cepat tanpa mendapat banyak data," ucap Khairy seperti dikutip dari The Straits Times.
Khairy menegaskan, mencampur dua jenis vaksin dilakukan lantaran di banyak negara cara ini ampuh meningkatkan antibodi.
"Selain itu, saat menghadapi kendala pasokan vaksin, Anda bisa mencampurnya dan memastikan efektivitas tetap ada," kata dia.