Malaysia Temukan Mutasi Virus Corona: 10 Kali Lebih Cepat Menular

18 Agustus 2020 12:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Otoritas kesehatan Malaysia mengumumkan bahwa telah mengidentifikasi jenis baru atau mutasi dari virus corona yang disebut sebagai D614G. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah pada Minggu (16/8).
ADVERTISEMENT
Mengutip First Post, Noor Hisham mengatakan di akun Facebooknya bahwa D614G disebut 10 kali lebih menular dan vaksin corona yang saat ini dikembangkan tidak akan efektif untuk melawan virus ini.
Menurut Hisham, dengan ditemukannya mutasi, masyarakat Malaysia perlu lebih berhati-hati dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Laboratory Medical Research Institute Malaysia telah mendeteksi 3 kasus dari sebuah klaster di Sivagangga dan satu kasus lainnya berasal dari seseorang yang kembali dari Filipina.
Cluster di Sivagangga memiliki total 45 kasus infeksi corona dan dimulai ketika seorang pemilik restoran kembali dari India, melanggar karantina rumah selama 14 hari. Pria itu telah dijatuhi hukuman lima bulan penjara dan denda.
Warga berlari di sebuah taman dekat gedung kembar Petronas, Kuala Lumpur, Malaysaia, Senin (4/5). Foto: REUTERS/Lim Huey Teng

Mutasi virus ditemukan di Amerika dan Eropa

Mutasi virus corona SARS-CoV-2 turunan D614G pertama kali ditemukan oleh para ilmuwan pada bulan Juli di Amerika Serikat dan Eropa.
ADVERTISEMENT
Sementara itu menurut Reuters, Paul Tambyah, Konsultan Senior di National University of Singapore dan Presiden International Society of Infectious Diseases, mengatakan bukti menunjukkan fase sel (proliferasi) mutasi D614G terdapat di beberapa negara lain di dunia bertepatan dengan penurunan tingkat kematian, menunjukkan bahwa virus itu tidak terlalu mematikan.
"Mungkin virus itu lebih menular tetapi tidak terlalu mematikan," kata Tambyah kepada Reuters.
Tambyah mengatakan sebagian besar virus cenderung menjadi kurang ganas saat bermutasi.
"Ini adalah kepentingan virus untuk menginfeksi lebih banyak orang tetapi tidak membunuh mereka karena virus bergantung pada inang untuk makanan dan tempat berlindung," katanya.
WHO mengatakan para ilmuwan menemukan mutasi itu pada awal Februari dan telah beredar di Eropa dan Amerika WHO juga mengatakan tidak ada bukti mutasi menyebabkan penyakit yang lebih parah.
ADVERTISEMENT
Malaysia melaporkan kasus total infeksi corona sebanyak 9.200 kasus. 8.859 orang dilaporkan sembuh dan 125 orang meninggal dunia
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)