news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Manfaatkan Alsintan, Olah Lahan di Pati Jadi Efisien

8 Juli 2021 10:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani membajak sawah menggunakan traktor. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
zoom-in-whitePerbesar
Petani membajak sawah menggunakan traktor. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
ADVERTISEMENT
Kementan memberikan apresiasi kepada petani di Pati, Jawa Tengah, yang memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan) jenis traktor roda 2 untuk mengolah lahan. Terlebih, kegiatan ini mendapatkan dukungan dari satgas TMMD reguler 111 Kodim 0718/Pati.
ADVERTISEMENT
Menurut Mentan Syahrul Yasin Limpo, modernisasi pertanian melalui penerapan mekanisasi sudah menjadi keharusan di era industri 4.0.
"Era industri 4.0 telah masuk hingga ke pertanian. Era ini ditandai dengan pemanfaatan teknologi, serta mekanisasi untuk sektor pertanian. Petani kita tidak boleh tertinggal dan harus memanfaatkan mekanisasi dalam bertani, termasuk memanfaatkan alsintan," ujarnya dikutip dari siaran pers Kementan, Kamis (8/7).
Hal senada juga disampaikan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil. Menurutnya, dukungan alsintan sangat mempengaruhi produktivitas pertanian.
"Dengan memanfaatkan alsintan, produktivitas pertanian pun dapat kita genjot. Karena alsintan memiliki kemampuan untuk mengurangi losses. Sehingga hasil yang didapat petani menjadi lebih maksimal," terangnya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menaiki bantuan alat mesin pertanian (alsintan). Foto: Kementan RI
Ali Jamil menambahkan, dengan alsintan pertanian menjadi lebih efektif dan efisien.
ADVERTISEMENT
"Kalau dahulu olah lahan dilakukan beberapa hari dengan melibatkan sejumlah orang. Tapi dengan alsintan, olah lahan hanya butuh beberapa jam dengan seorang operator. Biaya produksi pun bisa ditekan, sehingga petani lebih untung," katanya.
Sementara itu, Direktur Alat dan Mesin Pertanian Ditjen PSP Kementan, Andi Nur Alamsyah, mengutarakan kondisi pertanian kini sudah berubah berkat teknologi.
"Dulu, pertanian identik dengan kotor. Tapi dengan alsintan, pola itu berubah. Sebab kini pertanian dilakukan dengan mesin. Olah tanah dilakukan dengan traktor, penyebaran benih bisa dilakukan dengan drone, menanam dengan rice transplanter, panen dengan combine harvester dan lainnya," terangnya.
Pemanfaatan alsintan dilakukan petani di Dukuh Pandahan, Desa Tamansari, Kecamatan Jaken, Pati. Petani menggarap sawahnya menggunakan Alsintan jenis hand traktor.
Ilustrasi alat-alat pertanian. Foto: K Wahyu Nugroho/kumparan
Salah seorang petani, Lasiyo, menuturkan alsintan mampu meningkatkan produksi, nilai tambah, dan kesejahteraan petani. Dengan cara lama, pengolahan lahan bisa memakan waktu berhari-hari.
ADVERTISEMENT
“Saya membajak sawah menggunakan alsintan jenis hand traktor yang bisa digunakan di tanah basah atau kering, dan ini merupakan upaya percepatan pengolahan lahan sehingga dapat membantu mempercepat proses tanam,” kata Lasiyo.
Sementara satgas TMMD reguler 111 Kodim 0718/Pati, Serda Subakir, dalam kesempatan yang sama mengatakan, pihaknya membantu petani membajak sawah sebagai salah satu upaya khusus pendampingan TNI dalam mendukung program pemerintah menyukseskan swasembada pangan.
“Warga desa di sini sudah banyak yang menggarap sawah ladang mereka menggunakan alsintan, baik memiliki alat sendiri atau melalui UPJA," kata Serda Subakir.