Mantan Komandan Israel: Kita Sudah Kalah Perang dengan Hamas di Gaza

18 Maret 2024 8:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
Tentara Israel berjaga ketika warga Palestina tiba di pos pemeriksaan di Qalandia, di Tepi Barat, untuk salat Jumat pertama bulan Ramadan di masjid Al Aqsa, Jumat (15/3/2024). Foto: Jaafar Ashtiyeh/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Israel berjaga ketika warga Palestina tiba di pos pemeriksaan di Qalandia, di Tepi Barat, untuk salat Jumat pertama bulan Ramadan di masjid Al Aqsa, Jumat (15/3/2024). Foto: Jaafar Ashtiyeh/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Israel telah kalah perang melawan Hamas di Jalur Gaza. Tak main-main, pernyataan ini disampaikan seorang mantan komandan militer Israel.
ADVERTISEMENT
“Anda tidak bisa berbohong kepada banyak orang untuk waktu yang lama,” kata mantan komandan itu, Yitzhak Brick, dalam sebuah artikel di surat kabar Maariv, dikutip dari Antara, Senin (18/3).
Brick adalah mantan mayor jenderal ombudsman. Ombudsman adalah perwakilan resmi dari markas komando dan memainkan peran penting dalam membangun dan memelihara komunikasi terkini dan akurat antara komando dan anggota keluarganya.
“Apa yang terjadi di Jalur Gaza dan apa yang terjadi terhadap Hizbullah di Lebanon, cepat atau lambat akan menimpa kita,” ujar dia memperingatkan.
Sandera Israel menyapa pejuang Palestina saat dibebaskan dari Gaza, Rabu (29/11/2023) (dok Brigade Al-Qassam) Foto: Dok. Istimewa
Brick mengatakan bahwa Israel “tidak siap menghadapi perang regional, yang akan ribuan kali lebih sulit dan serius dibandingkan perang di Jalur Gaza.”
Brick mengkritik Kepala Staf Herzi Halevi, dengan mengatakan dia “terlepas” dari kenyataan.
ADVERTISEMENT
“Dia sudah lama kehilangan kendali atas wilayah tersebut, tapi dia mulai menunjuk kolonel dan letnan kolonel dalam kehendaknya,” kata dia.
Salah satu anggota Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas Foto: Brigade Al-Qassam
Brick mengatakan hal tersebut adalah skandal paling serius sejak pembentukan tentara.
Seorang wanita terjatuh dan dikelilingi tentara Israel bersejata lengkap, Kamis, 29 Februari 2024. Foto: Oren Ziv / AFP

Kegagalan Terburuk Perang Israel

Lebih dari 31.600 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di Gaza, dan hampir 73.700 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Israel menolak menghentikan perangnya di Gaza sampai kembalinya lebih dari 130 sandera yang ditahan Hamas sejak 7 Oktober 2023.
“Jika kita gagal mengembalikan beberapa korban penculikan hidup-hidup, perang ini akan memasuki kesadaran publik sebagai kegagalan terburuk dalam perang Israel sejak berdirinya negara ini, baik dari pukulan telak yang kita derita dari Hamas pada 7 Oktober 2023 maupun dari serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dan kegagalan yang menyakitkan dalam pertempuran di Jalur Gaza,” kata Brick.
Brigade Al-Qassam memamerkan rudal terbaru dan mengirim pesan ke Israel dalam video yang dirilis 8 Desember 2023. Foto: Brigade Al-Qassam
Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
ADVERTISEMENT
Israel dituntut karena melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Putusan sela pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan genosida, dan menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.