Manuver Gibran demi Restu PDIP: Sowan ke Megawati hingga Risma

17 Juli 2020 11:48 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gibran Rakabuming Raka saat mendaftar jadi calon Walkot Solo di DPD PDIP Jawa Tengah, Kamis (12/12). Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gibran Rakabuming Raka saat mendaftar jadi calon Walkot Solo di DPD PDIP Jawa Tengah, Kamis (12/12). Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, hari ini akan mendapatkan surat rekomendasi resmi dari PDIP terkait pencalonannya di Pilwalkot Solo 2020.
ADVERTISEMENT
Gibran akan dipasangkan dengan Teguh Prakosa, yang merupakan Sekretaris DPC PDIP Solo. Pengumuman pemberian rekomendasi diselenggarakan secara virtual. Gibran dan Teguh Prakosa akan mengikuti dari kantor DPD PDIP Jateng di Semarang. Sementara itu, Megawati akan memimpin acara pemberikan rekomendasi dari Jakarta.
Sebelum akhirnya mendapatkan rekomendasi dari PDIP, Gibran sempat sowan ke sejumlah petinggi PDIP, termasuk Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Sebab, langkahnya untuk maju sebagai bakal calon Wali Kota Solo tak semulus itu, karena DPC PDIP Solo sudah sempat memiliki calonnya sendiri yaitu Achmad Purnomo. Namun, sikap gigih ditunjukkan Gibran dalam membuktikan keseriusan maju Pilwalkot Solo. Termasuk mendatangi petinggi PDIP untuk meminta doa restu.
Siapa saja yang pernah didatangi Gibran?
ADVERTISEMENT
FX Hadi Rudyatmo
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo. Foto: kumparan
Gibran beberapa kali bertemu dengan Ketua DPC PDIP Surakarta sekaligus Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Rudy jugalah yang bilang pihaknya menutup pintu untuk Gibran, karena sudah memiliki pasangan yang diutus, yakni Achmad Purnomo-Teguh Prakosa.
Pertama kali Gibran mengunjungi rumah dinas Rudy di Loji Gandrung, Rabu (18/9/2019). Usai pertemuan, Rudy mengungkapkan pertemuan dengan Gibran, selain silaturahmi, juga sekaligus bertanya soal mekanisme pencalonan untuk maju di pilkada lewat PDIP.
"Saya bicara normatif saja dan memaparkan sekilas aturan partai soal mekanisme pencalonan cawali dan cawawali dari PDIP," kata Rudy.
Namun, beberapa hari setelahnya, Rudy menegaskan partainya sudah menutup proses pendaftaran calon Pilwalkot Solo. Apalagi mereka juga sudah memiliki pasangan yang akan diusung.
Gibran Rakabuming usai pertemuan dengan Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo. Foto: kumparan
"Dia (Gibran) bisa saya katakan peluangnya tertutup dan tidak ada kesempatan lagi mendaftar cawali dari PDIP. Kita enggak buka pendaftaran. Kita tugaskan Purnomo-Teguh sebagai cawali dan cawali dari DPC PDIP Solo," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Tak patah semangat Gibran tetap mencalonkan diri, dan sikap teguh Rudy yang tetap usung Purnomo-Teguh, sempat menimbulkan pertanyaan terkait hubungan keduanya. Gibran pun memastikan hubungannya dengan Rudy baik-baik saja.
"Sudah sering saya jelaskan bahwa Pak Rudy itu, beliau adalah orang yang sangat saya hormati. Beliau orang yang pertama kali saya sowani, beliau itu orang pertama yang saya beri kabar bahwa saya mempunyai niat maju jadi Wali Kota Solo," ujar Gibran usai mendaftar di DPD PDIP Jateng, Kamis (12/12/2019).
"Beliau juga yang memberi instruksi dan arahan untuk mengambil KTA dulu. Jadi saya dengan Pak Rudy itu tidak ada masalah apa pun," lanjut Gibran.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
Meski begitu, Rudy tak memungkiri sejak Gibran memantapkan maju politik dan berkas pendaftaran Pilwalkot Solo dari PDIP ditolak, ia terus didatangi petinggi PDIP.
ADVERTISEMENT
Mulai dari Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto, hingga Djarot Saiful Hidayat secara bergantian datang. Puncaknya, Desember lalu Rudy menghadap ke rumah Megawati.
Rudy berharap, elite PDIP pusat memberi rekomendasi kepada pasangan yang sudah ditentukan DPC dan tak memaksakan pencalonan Gibran.
“Kalau tidak dihargai ya sudah, hancurlah perjuangan-perjuangan dari kader-kader partai itu. Artinya enggak ada harganya sama sekali,” ungkapnya.
Gibran kemudian kembali bertemu dengan Rudy saat hendak berpamitan untuk mengikuti fit and proper test di kantor DPP PDIP di Jakarta. Tak hanya nasihat, Gibran juga mendapat banyak teguran dan masukan-masukan positif dari pertemuan yang dilakukan secara tertutup tersebut.
"Banyak banget pembicaraan, banyak hal-hal menarik banyak masukan juga banyak teguran juga. Semuanya saya tampung, yang jelas saya senang sebelum fit and proper test bisa sowan dan pamitan ke Pak Rudy," tuturnya, Minggu (8/2/2020).
ADVERTISEMENT
Megawati Soekarnoputri
Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka saat tiba untuk melakukan pertemuan tertutup dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Tak lama setelah resmi jadi kader PDIP, Gibran menyambangi kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Kamis (24/10/2019). Pertemuan berlangsung tertutup selama kurang lebih 1 jam.
Dalam kesempatan bertemu dengan Megawati, Gibran mengungkapkan dirinya telah mendaftar sebagai kader di DPC PDIP Kota Solo.
"Di Solo kan saya sudah mengambil KTA, KTA PDIP, ya sudah sewajarnya saya sowan dan silahturahmi ke senior-senior," tutur Gibran.
Kepada Mega, ia juga sekaligus menyampaikan keseriusannya maju Pilwalkot Solo melalui PDIP.
"Saya sampaikan ke Ibu Mega, saya tidak akan maju lewat independen seperti dikatakan di Solo kemarin. Itu tidak benar. Jadi saya tidak pernah berkata kepada siapa pun, di mana pun, kalau saya akan maju lewat independen. Saya akan berjuang melalui PDIP," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Gibran juga mendapatkan beberapa buku-buku Sukarno dari Megawati, seperti Indonesia Menggugat, Mencapai Indonesia Merdeka, Lahirnya Pancasila dan Membangun Tatanan Dunia Baru. Ia juga diminta memahami landasan atau AD/RT PDIP.
Puan Maharani
Gibran Rakabuming (kanan) saat makan bersama dengan Puan Maharani di Soto Gading. Foto: Instagram/ @gibran_rakabuming
Sebelum pertemuan dengan Megawati, Gibran sempat bertemu dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani di Solo pada Jumat (20/12/2019). Bahkan, mereka melakukan beberapa agenda.
"Mbak Puan datang ke Kota Solo sore hari, saya jemput di Bandara Adi Sumarmo dan pagi hari berikutnya saya sarapan Soto Gading bersama beliau," ujar Gibran melalui akun Instagramnya.
Gibran mengaku senang dapat bertemu dan ngobrol dengan Ketua DPR tersebut. Momen pertemuan ini dimanfaatkannya sebagai ajang belajar politik dari tokoh yang lebih senior darinya.
Gibran Rakabuming Raka (kanan) dan Puan Maharani (kiri) di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Senin (10/2). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
"Bertemu Mbak Puan itu sangat sulit karena kesibukannya. Maka dari itu kesempatan seperti ini saya pergunakan sebaik-baiknya untuk berkomunikasi dan belajar politik kepada beliau," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Puan pun sebenarnya tak mempermasalahkan jika Gibran ingin maju Pilkada. Ia hanya meminta Gibran untuk mengikuti mekanisme yang ada di PDIP.
"Tentu saja karena masuknya dari PDIP, akan ikuti mekanisme fit and proper yang ada di PDIP, kalau kami atau PDIP menyatakan lulus kemudian siap untuk ikut dalam mekanisme tersebut, tentu saja kami akan hormati semua orang yang mendaftar lewat PDIP," kata Puan, Jumat (13/12).
Tri Rismaharini
Gibran sempat mengungkapkan ingin belajar menjadi pemimpin daerah seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Mereka berdua pun sempat bertemu di sebuah rumah makan di Solo, Rabu (4/3/2020).
Seusai makan siang bersama, Risma yang juga kader PDIP selanjutnya memaparkan hasil kerjanya selama memimpin Kota Surabaya. Risma juga tampak membeberkan program-program kerjanya, seperti pemberdayaan UMKM hingga perekonomian warga.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini minum teh bareng Gibran Rakabuming di Solo. Foto: kumparan
"Tanya gimana program di Surabaya. Masalah gimana meningkatkan perekonomian warga. Jadi kesejahteraan warga. Mas Gibran tertarik di situ," jelas Risma.
ADVERTISEMENT
"Saya paparkan apa yang pernah saya lakukan di Surabaya. Misalkan untuk pemberdayaan UKM, pemberdayaan anak muda, gimana misalkan pemberdayaan untuk para petani, toko kelontong, urban farming dan lain sebagainya," lanjutnya.
Risma juga tak lupa memberi masukan kepada Gibran yang baru pertama kali terjun ke dunia politik.
"Kalau jadi orang politik kita harus sangat dekat dengan masyarakat. Sangat mengerti kehendaknya masyarakat. Saya pikir Mas Gibran lebih muda lebih kuat daripada saya," tutup Risma.
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona