Manuver Israel Masuki Suriah Usai al-Assad Tumbang

11 Desember 2024 8:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara Israel mengendarai kendaraan militer selama latihan di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel di dekat perbatasan dengan Suriah, Selasa, 4 Agustus 2020.  Foto: Ariel Schalit/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Israel mengendarai kendaraan militer selama latihan di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel di dekat perbatasan dengan Suriah, Selasa, 4 Agustus 2020. Foto: Ariel Schalit/AP Photo
ADVERTISEMENT
Jatuhnya Bashar Al-Assad dari kursi kepresidenan Suriah dimanfaatkan oleh Israel. Sejak Assad tumbang akhir pekan lalu Israel sudah lebih dari 300 kali menyerang tetangganya.
ADVERTISEMENT
Assad tumbang akibat serangan pemberontakan pada akhir pekan lalu. Kini, Assad dan keluarganya mencari perlindungan ke Rusia.
Di saat pemerintahan kosong, laporan badan pemantau perang Suriah melaporkan peningkatan aksi bersenjata Israel ke negara itu.
“Pemantau HAM Suriah sudah berhasil mendokumentasikan 310 serangan yang dilakukan pesawat tempur Israel,” kata mereka seperti dikutip dari AFP, pada Selasa (10/12).
Jurnalis AFP di Suriah juga melaporkan perihal terdengarnya suara di ledakan di salah satu titik di Suriah.
Para anggota pasukan keamanan pemerintah Suriah yang ditahan berkumpul di luar ruangan di fasilitas penahanan sementara di kota Homs, Suriah tengah, Minggu (8/12/2024). Foto: Aaref Watad/AFP
Kendati bertetangga, Israel-Suriah adalah musuh bebuyutan sejak negara Yahudi itu berdiri pada era 1940-an.
Bahkan saat ini Israel menduduki Dataran Tinggi Golan di Suriah. PBB telah menetapkan dataran tinggi itu sebagai milik Suriah.
Israel telah mencap Suriah sebagai negara musuh. Mereka melarang warganya bepergian ke Suriah. Timbal baliknya Suriah tidak mengakui paspor Israel.
ADVERTISEMENT

Sekitar Kota Damaskus Masih Ada Ledakan Besar

Api menyapu cabang keamanan kriminal Kementerian Dalam Negeri Suriah di Damaskus, Minggu (8/12/2024). Foto: SAM HARIRI/AFP
Kemlu terus memantau situasi keamanan di Suriah imbas penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad oleh pemberontak. Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, mengatakan saat ini pertempuran di Damaskus sudah mereda.
"Pertempuran yang awalnya terjadi dini hari ini (8/12), setelah presiden Bashar al Assad meninggalkan Damaskus, telah berangsur mereda," kata Judha dalam keterangannya, Minggu (8/12).
Namun situasi keamanan masih sangat dinamis. Di sekitar Damaskus juga masih terdengar ledakan besar.
"Terdapat beberapa ledakan besar di sekitar kota Damaskus yang berasal dari serangan udara yang diduga dilakukan Israel," ujar Judha.
Judha juga mengkonfirmasi terkait peluru nyasar yang mengenai gedung KBRI. Ia memastikan tidak ada WNI yang terluka dalam insiden tersebut.
ADVERTISEMENT

Israel Akan Gempur Gudang Senjata Canggih Suriah

Tentara Israel berada di atas kendaraan pengangkut personel lapis baja (APC) dan Namer sedang shalat di sepanjang sisi Dataran Tinggi Golan di garis gencatan senjata antara Suriah dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, Selasa (10/12/2024). Foto: Miro Maman/REUTERS
Israel bersiap meningkatkan serangan udara ke gudang persenjataan canggih di Suriah, menyusul pergolakan politik yang berakibat jatuhnya Presiden Bashar al-Assad.
Mereka menyebut ancaman itu dilakukan guna mencegah senjata strategis, termasuk rudal permukaan-ke-permukaan dan sistem pertahanan udara, jatuh ke tangan kelompok ekstremis yang semakin aktif di wilayah tersebut.
“Kami akan menghancurkan senjata strategis berat di seluruh Suriah, termasuk senjata kimia yang tersisa, roket jarak jauh, dan sistem pertahanan rudal,” kata Menteri Pertahanan Israel, Yoav Katz, dalam pernyataan resminya, seperti diberitakan Reuters.

Tentara Israel Semakin Dekat ke Damaskus

Tentara Israel beroperasi di sebuah lokasi yang disebut sebagai Suriah Selatan, dalam cuplikan video yang diperoleh Reuters pada Senin (9/12/2024). Foto: Israel Defense Forces/via REUTERS
Tentara Israel telah berada 25 kilometer dari ibu kota Suriah, Damaskus, pada Selasa (10/12). Informasi itu disampaikan sumber keamanan Suriah kepada kantor berita Reuters.
ADVERTISEMENT
Semakin dekatnya tentara Israel ke Damaskus selang sehari setelah merebut buffer zone di selatan Suriah. Israel juga meluncurkan serangan udara yang menargetkan markas dan pangkalan udara Suriah.
Pergerakan Israel dilakukan imbas tumbangnya Presiden Bashar al-Assad akhir pekan lalu. Saat ini terjadi kekosongan kekuasaan di Suriah.
Peta Palestina, Lebanon, dan Israel. Foto: Dimitrios Karamitros/Shutterstock
Adapun sumber keamanan mengungkap kini militer Israel tepatnya berada di Qatana. Kawasan itu berjarak 10 km dari zona demiliterisasi, memisahkan Dataran Tinggi Golan yang menjadi zona panas dua negara.
Sampai sekarang Israel belum berkomentar perihal keterlibatan mereka di konflik Suriah. Israel hanya berdalih merebut buffer zone sebagai tindakan membela diri, demikian dikutip dari Reuters.
Pergerakan masuk serta serangan Israel ke Suriah membuat Arab Saudi, Mesir, dan Qatar naik pitam. Ketiga negara itu sepakat mengutuk aksi Israel.
ADVERTISEMENT
Mereka khawatir serangan hingga pergerakan masuk tentara Israel akan mengganggu upaya Suriah memulihkan keamanan.
Kendati Israel membantah terlibat, laporan independen mengatakan sejak Assad tumbang, pasukan Zionis meluncurkan ratusan serangan udara ke Suriah.