Mardani Dukung SBY Ungkap Potensi Pemilu Tak Jujur: Buat Kita Waspada

19 September 2022 16:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP PKS, Wakil Ketua Komisi II DPR, Mardani Ali Sera. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PKS, Wakil Ketua Komisi II DPR, Mardani Ali Sera. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mendukung pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut potensi Pemilu 2024 tak adil dan hanya ada dua paslon. Menurutnya, hal tersebut memang harus diwaspadai.
ADVERTISEMENT
"Pernyataan Pak SBY bahwa ada peluang pemilu tidak jujur bagus sekali. Membuat kita semua waspada karena di lapangan memang masih ditemukan kecurangan," kata Mardani, Senin (19/9).
Mardani berpendapat, adanya upaya menciptakan pemilu tak adil tidak mengherankan. Ia pun mengungkit sebelumnya sudah ada pihak-pihak yang memunculkan wacana penundaan pemilu hingga Presiden Jokowi bisa maju jadi cawapres di 2024.
"Apalagi kalau ada isu tiga periode kah, ada isu wapres kah, isu macam-macam. Justru semua harus waspada. Kemungkinan ada aktor atau usaha untuk membuat pemilu tidak jurdil. Pak SBY bagus peringatan buat kita semua," ungkap dia.
Mardani enggan berspekulasi soal pihak yang dimaksud SBY. Tetapi ia memastikan pihaknya akan mengawal Pemilu 2024 adil dan ada lebih dari 2 paslon.
ADVERTISEMENT
"Pak SBY bisa jelasin kali yah [siapa yang dimaksud]. Kalau saya tidak ingin menduga. Karena jangan sibuk ngurusin Bjorka-nya, sibuk benerin sistem keamanan kitanya. Kalau saya lebih sibuk urusin [persoalan dua paslon] gimana kita memastikan lebih dari dua?" ujar dia.
Mantan Presiden SBY saat acara doa bersama untuk Almarhumah Ani Yudhoyono di GOR Lavani Cikeas, Bogor, (25/2/2022). Foto: https://www.instagram.com/aniyudhoyono/
"Kalau dipaksakan cuma pasang dua calon ya bisa ketidakadilan. Tapi kan, apakah dua pasang calon atau lebih kan tergantung kitanya. Kalau kita mau berjuang untuk tidak dua pasang calon juga bisa," terangnya.
Lebih lanjut, Mardani juga berkomentar soal pernyataan Waketum Demokrat Benny K Harman yang mencurigai adanya invisible hand untuk menjegal Anies Baswedan maju pilpres di 2024.
Ia mengakui bahwa pemanggilan Anies ke KPK, salah satunya, bisa menjadi salah satu upaya penjegalan. Tetapi apa pun itu, ia mengatakan pihaknya tak akan mendukung upaya-upaya tersebut.
ADVERTISEMENT
"Jegal menjegal tidak sehat, kita akan lawan yang jegal menjegal karena buat saya semua orang punya hak. Dan tadi, lebih dari dua [paslon] lebih baik," terangnya.
"Pemanggilan ke KPK bisa jadi salah satu yang dipersepsi publik bagian dari penjegalan. Dipersepsi, tapi buat saya semuanya harus dilawan," pungkasnya.