news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mardani Kritik 34 TKA China Masuk RI: Berpotensi Merusak Hasil PPKM!

9 Agustus 2021 13:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP PKS, Wakil Ketua Komisi II DPR, Mardani Ali Sera. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PKS, Wakil Ketua Komisi II DPR, Mardani Ali Sera. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kebijakan pemerintah memperbolehkan 34 TKA China masuk ke Indonesia di tengah pandemi COVID-19 mendapatkan sorotan. Anggota Komisi II DPR, Mardani Ali Sera, menilai kebijakan tersebut mencederai keadilan publik.
ADVERTISEMENT
"Ini kebijakan yang mencederai keadilan publik. Dan ini sudah kejadian yang berulang. Ada apa dengan pemerintah?" kata Mardani, Senin (9/8).
Ketua DPP PKS ini menilai alasan pemerintah tak jelas dengan mengizinkan 34 TKA China tersebut masuk ke Indonesia karena memiliki Izin Tinggal Terbatas (ITAS).
"Alasan ITAS absurd. Jika mereka punya ITAS, WNI lebih kuat punya KTP tapi tetap diminta stay at home," ujarnya.
Tak hanya itu, Mardani menegaskan kedatangan 34 TKA China tersebut bisa saja merusak hasil dari kebijakan PPKM yang sudah dijalankan selama ini.
"Semua harus konsisten. PPKM bermakna menghentikan mobilitas bagi siapa pun. Kecuali yang urgen dan darurat," ujarnya.
Puluhan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China meninggalkan pesawat seusai mendarat di Bandar Udara Cut Nyak Dhien Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Jumat (11/9/2020). Foto: SYIFA YULINNAS/ANTARA FOTO
"Pergerakan apalagi dari luar negeri sangat berpotensi untuk merusak hasil PPKM. Jika itu terjadi, rakyat yang harus membayar harganya berupa ekonomi yang tidak jalan karena kasus terus tinggi," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kepala Bagian Humas dan Umum Ditjen Imigrasi, Arya Pradhana Anggakara, memastikan 34 TKA itu seluruhnya merupakan pemegang Izin Tinggal Terbatas (ITAS) yang sudah memenuhi aturan Satgas Penanganan COVID-19.
TKA yang tiba pada Sabtu (7/8), dengan pesawat Citilink dengan kode QG8815, dipastikan Angga telah mendapat rekomendasi untuk diizinkan masuk ke Indonesia dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Soekarno Hatta.
"Mereka telah lolos pemeriksaan kesehatan oleh KKP Soetta, lalu diberi rekomendasi untuk diizinkan masuk Indonesia," ujar Angga dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/8).