Mardani Nilai Wajar Cak Imin Usul Kepala BPIP Dicopot: Perlu Sosok Pemersatu

19 April 2022 13:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP PKS, Wakil Ketua Komisi II DPR, Mardani Ali Sera. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PKS, Wakil Ketua Komisi II DPR, Mardani Ali Sera. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Komisi II DPR Fraksi PKS, Mardani Ali Sera, menganggap wajar usulan Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang meminta Kepala BPIP Yudian Wahyudi diganti.
ADVERTISEMENT
Menurut Mardani, hal tersebut dilontarkan agar BPIP bisa bekerja lebih maksimal. Terlebih, lembaga yang baru terbentuk di masa pemerintahan Presiden Jokowi ini dinilai memiliki peranan penting.
“Harapan pada BPIP tinggi. Wajar kalau Cak Imin minta agar Ketua BPIP punya peran lebih,” kata Mardani ketika dihubungi, Selasa (19/4).
Ketua DPP PKS ini menyerahkan keputusan penggantian Kepala BPIP kepada Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi.
“Apakah layak diganti, monggo Bu Mega sebagai Pembina BPIP dan Pak Jokowi sebagai Presiden yang mengangkat (Kepala BPIP) memutuskan yang terbaik,” sebutnya.
Mardani juga menegaskan bahwa Kepala BPIP harus menjadi seseorang yang bisa mempersatukan bangsa, agar tujuan BPIP bisa terwujud secara maksimal di masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Tapi saya setuju institusi BPIP strategis dan penting. Perlu sosok yang bisa jadi pemersatu,” tandas dia.
Sebelumnya, Cak Imin menilai kinerja Kepala BPIP Yudian Wahyudi dalam membumikan Pancasila belum maksimal. Hal tersebut terbukti masih terjadinya konflik dalam insiden pengeroyokan Ade Armando saat demo 11 April lalu. Terlebih, Yudian kerap melontarkan pendapat kontroversial di publik.
"Terus terang Ketua BPIP sekarang, sahabat saya, Pak Yudian, sudah salah. Begitu dilantik sudah salah omong. Sehingga banyak penolakan di kanan kiri. Karena itu kalau tidak efektif ya diganti saja. Menurut saya itu biasa saja [penggantian]," kata Cak Imin dalam acara Puncak Peringatan Harlah PMII ke-62 di Youtube PMII, Senin (18/4).
"Mohon maaf jujur saya ingin sampaikan BPIP sebagai kekuatan yang memiliki tanggung jawab untuk menyatukan bangsa dalam dialog jujur, terbuka, belum berjalan maksimal. Ini terbukti api dalam sekam masih terjadi," lanjutnya.
ADVERTISEMENT