Mardani Puji Anies yang Pandai Optimalkan Medsos daripada Pasang Baliho

6 Agustus 2021 15:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mardani Ali Sera. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mardani Ali Sera. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengkritisi pemasangan baliho hingga billboard yang dilakukan sejumlah elite parpol seperti Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketum Golkar Airlangga Hartarto hingga Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, pemasangan baliho tak etis dilakukan di tengah pandemi corona. Selain itu, Mardani berpandangan penggunaan media sosial jauh lebih efektif daripada memasang baliho.
"Jadi politisi yang cerdas menurut saya akan sibuk melayani dan kalau pun mau mungkin malah murah dengan medsos," kata Mardani, Jumat (6/8).
Mardani memuji cara Gubernur Anies Baswedan yang dinilai pandai mengoptimalkan penggunaan medsos untuk mendongkrak popularitas, daripada memasang baliho besar di ruas jalanan.
"Anies Baswedan dan lain-lain pandai mengoptimalkan medsos karena medsos sudah murah, efektif, akurat ketimbang baliho-baliho besar yang mungkin kalau kelas bawah pendekatannya lain," kata dia.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan berkunjung ke RSUD Budhi Asih dan RSKD Duren Sawit. Foto: Pemprov DKI Jakarta
Apalagi, kata dia, seiring perkembangan zaman, masyarakat lebih banyak melihat medsos daripada iklan di jalanan ataupun televisi.
"Sebetulnya ada pergeseran ketika internet sudah masuk ke desa-desa dan generasi milenial sudah jarang yang lihat TV dan iklan ditinggalkan. Justru review medsos justru intimasi dengan komen yang tepat, engagement yang baik dengan masyarakat melalui sarana murah meriah," ujar Mardani.
ADVERTISEMENT
Anggota komisi II DPR ini berpandangan pemasangan baliho malah merugikan, apalagi bagi pihak yang elektabilitasnya masih rendah.
"Medsos jauh lebih efektif tentu popularitas penting. Tetapi popularitas dengan tidak ada elektabilitas karena favoritabilitasnya kurang, ketertarikan kurang, menurut saya malah rugi terlalu banyak pasang baliho," ucapnya.
"Tentu ada kelompok menegah bawah yang perlu baliho. Tetapi kadang-kadang pendekatan baliho buat mereka masih kurang kuat," tutup Mardani.