Ma'ruf Amin Bandingkan Pemulangan WNI Eks ISIS dengan Virus Corona

5 Februari 2020 17:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan keterangan pers di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (5/2),  Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan keterangan pers di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (5/2), Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi rencana pemulangan 600-an WNI eks simpatisan ISIS dari Suriah yang akan dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).
ADVERTISEMENT
Ma'ruf kemudian memberi perbandingan antara rencana pemulangan WNI eks ISIS dengan proses penanganan virus corona yang dilakukan di berbagai negara termasuk Indonesia.
Menurutnya, ada persamaan dalam dua masalah tersebut, salah satunya diperlukan observasi mendalam sebelum pemerintah mengambil keputusan. Ma'ruf juga keputusan harus melihat dampak jangka panjang bagi Indonesia.
"Corona saja kan kita dilakukan observasi, diisolasi dulu, nah ini juga harus dipikirkan. Kalau menular (paham radikal) berbahaya juga," kata Ma'ruf di kantor Wakil Presiden Jalan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (5/2).
Ma'ruf menyampaikan ada dua opsi yang akan diambil pemerintah antara memulangkan mereka atau tidak. Pemerintah masih terus menganalisis apakah ratusan WNI itu sudah terbebas dari pemikiran radikal atau tidak.
"Ya itu masih dibicarakan, kita pertama tidak ingin mereka yang sudah terjangkit, terpapar wabah radikalisme itu tentu kalau dikembalikan apakah akan melakukan penularan apa tidak," ucap Ma'ruf.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan keterangan pers di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (5/2), Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
"Karena itu masih di dalam pengkajian. Jadi belum ada kesimpulan seperti apa, tentu kalau akan dipulangkan kaya apa, caranya bagaimana, itu masih dibahas," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu Ma'ruf, mengatakan anak-anak dari eks simpatisan ISIS itu juga akan diobservasi. Ia menegaskan pemerintah tidak ingin mengambil risiko dalam pemulangan eks simpatisan ISIS dari Timur Tengah.
"Ya tentu semua sama, kebijakan menyeluruh apakah dipulangkan apa tidak. Kalau dipulangkan caranya bagaimana kemudian bagaimana supaya tidak memberikan dampak kepada yang lain, ada penularan supaya jangan ada memberikan dampak buruk kepada yang lain. Jadi memang itu pembahasannya komprehensif jadi belum ada kesimpulannya, kita tunggu aja," kata Ma'ruf.
Rencana pemulangan ratusan WNI eks kombatan ISIS pertama kali disampaikan oleh Menteri Agama Fachrul Razi. Namun, Fachrul tak menyebut kapan proses pemulangan itu akan dilakukan.
"Badan Penanggulangan Terorisme dalam waktu dekat akan memulangkan 600 orang yang sekarang tersesat di ISIS di Timur Tengah. Mereka dulu tergabung di ISIS untuk mendirikan negara yang mereka namakan khilafah," kata Fachrul di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (1/2).
ADVERTISEMENT
Fachrul menuturkan saat ini mereka tengah telantar di wilayah Timur Tengah. Ia berharap setelah dipulangkan ke Indonesia, pemerintah dapat melakukan pengawasan dan pembinaan agar mencintai negara.
Namun, pernyataan ini kemudian diluruskan oleh Menag lewat staf khususnya, Ubaidillah Amin.