Ma'ruf Amin Bicara Krisis Akses Air Bersih di World Water Forum 2024

18 Mei 2022 16:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berikan sambutan di Acara Pembukaan Sector Minister's Meeting (SMM) Sanitation and Water For All (SWA) Tahun 2022, Rabu (18/5/2022). Foto: Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berikan sambutan di Acara Pembukaan Sector Minister's Meeting (SMM) Sanitation and Water For All (SWA) Tahun 2022, Rabu (18/5/2022). Foto: Setwapres
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti masih minimnya akses air bersih dan sanitasi di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Ma'ruf menyebut, 3 miliar orang dunia tak memiliki akses sumber air dan aman.
ADVERTISEMENT
Padahal, dalam sidang Umum PBB 2010, akses terhadap air bersih dan sanitasi merupakan hak asasi setiap manusia.
Ma'ruf menganggap, mewujudkan akses akan air minum dan sanitasi aman serta berkelanjutan bagi semua menjadi menjadi tujuan pembangunan berkelanjutan yang harus dicapai pada 2030.
"Secara global, saat ini sekitar 2 miliar manusia tidak mempunyai akses yang baik terhadap air minum yang aman, dan lebih dari 3 miliar orang tidak mempunyai akses terhadap sanitasi yang aman," kata Ma'ruf di acara pembukaan Sector Minister's Meeting (SMM) Sanitation and Water For All (SWA) di Jakarta Swisshotel, PIK, Rabu (18/5).
Dalam acara itu, turut hadir Wakil Presiden Zimbabwe; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia; para Menteri negara sahabat; Ketua Steering Committee, Sanitation and Water for All dan Global Leadership Council, Sanitation and Water for All.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berikan sambutan di Acara Pembukaan Sector Minister's Meeting (SMM) Sanitation and Water For All (SWA) Tahun 2022, Rabu (18/5/2022). Foto: Setwapres
Eks Ketua Umum MUI itu mengatakan, di Indonesia akses air bersih telah menjangkau lebih dari 90 persen penduduk. Akan tetapi, capaian akses akan air bersih saat ini baru mencapai sekitar 11 persen.
ADVERTISEMENT
Sedangkan akses sanitasi, sudah 80 persen penduduk memiliki akses layak. Namun baru dinikmati oleh sekitar 7 persen penduduk.
"Kebutuhan pokok ini dapat mengurangi indeks penyakit sebesar 0,39%. Tanpa sanitasi dan air yang aman, anak-anak juga menjadi rentan terhadap stunting. Selain itu, sanitasi dan air minum yang aman menjadi prasyarat penting untuk memastikan transisi menuju ekonomi hijau dan ramah lingkungan, sehingga kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat niscaya terus meningkat," ucap Ma'ruf.
Padahal berdasarkan data WHO, penyediaan air minum dan sanitasi yang aman akan menentukan hidup dan kehidupan manusia.
"Sebaliknya, pengelolaan sanitasi yang buruk akan menimbulkan pencemaran lingkungan, air dan tanah yang tentu saja akan mempengaruhi keberlanjutan planet yang kita tinggali saat ini," lanjut dia.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berikan sambutan di Acara Pembukaan Sector Minister's Meeting (SMM) Sanitation and Water For All (SWA) Tahun 2022, Rabu (18/5/2022). Foto: Setwapres
Ma'ruf meminta capaian di Indonesia ini tidak membuat seluruh pihak berpuas diri. Menurut dia, data mencatat, adanya peningkatan jumlah populasi manusia sehingga kebutuhan sanitasi dan air minum akan meningkat.
ADVERTISEMENT
"Kita masih harus bekerja keras untuk menghasilkan percepatan dramatis dalam rangka mencapai target kita. Untuk itu, setiap negara harus memiliki rencana kerja yang jelas dengan indikator terukur, serta menerapkannya melalui pendekatan yang holistik dan terintegrasi," kata Ma'ruf
Ma'ruf berharap pertemuan ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi optimal khususnya dalam mendorong pencapaian tujuan terkait pemenuhan air dan sanitasi yang bersih serta aman.
"Kita harus terus memperkokoh kemitraan global dalam menangani permasalahan multidimensional ini. Dalam semangat kemitraan global inilah, Indonesia akan menjadi tuan rumah World Water Forum tahun 2024," kata Ma'ruf.
"Jadikan forum ini sebagai ajang untuk saling belajar dan bertukar informasi tentang praktik terbaik di suatu negara atau wilayah, sehingga dapat direplikasi di negara atau wilayah lainnya. Selain itu juga menjadi platform untuk mencari solusi atas berbagai permasalahan yang kita hadapi, baik terkait dengan supply melalui inovasi teknologi tepat guna, hingga ke masalah teknis dari sisi demand, melalui komunikasi perubahan perilaku," pungkasnya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berikan sambutan di Acara Pembukaan Sector Minister's Meeting (SMM) Sanitation and Water For All (SWA) Tahun 2022, Rabu (18/5/2022). Foto: Setwapres