Ma'ruf Amin Dukung Peningkatan Ekspor Pala di Fakfak: Nilai Jualnya Tinggi

13 Juli 2023 20:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau Rumah Produksi Pengolahan Pala di Fakfak. Foto: BPMI Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau Rumah Produksi Pengolahan Pala di Fakfak. Foto: BPMI Setwapres
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden Ma'ruf Amin melanjutkan kunjungan kerjanya di Papua dengan mengunjungi Rumah Produksi Pengolahan Pala Tomandin Fakfak, Kecamatan Pariwari, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, Kamis (13/7).
ADVERTISEMENT
Pengembangan komoditas unggulan lada, cengkeh, dan pala masuk dalam Proyek Prioritas Nasional dalam RPJMN 2020-2024.
Pemerintah Daerah Papua Barat bekerja sama dengan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dan US Agency for International Development (USAID) di Indonesia melalui proyek The Green Economic Growth (GEG) for Papua. Program ini telah berjalan dari tahun 2017.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau Rumah Produksi Pengolahan Pala di Fakfak. Foto: BPMI Setwapres
Sesampainya di lokasi, Ma'ruf berkeliling dan melihat secara langsung proses pengolahan pala tomandin yang sedang dilakukan para pekerja hingga hasil akhirnya.
Ma'ruf memuji pengolahan pala yang dilakukan dengan baik, karena tidak ada bagian yang sia-sia.
"Kemudian pengolahannya juga sudah dilakukan baik menyangkut bunga palanya, ternyata palanya itu semua tidak ada yang terbuang. Tadi saya lihat ada bunga palanya, ada biji palanya, ada patok biji palanya juga diekspor, palanya dipecahkan kemudian diekspor, dan pala yang masih yang paling bagus itu justru tidak diekspor," kata Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
"Itu dipasarkan di dalam negeri dan harganya lebih tinggi. Diekspor itu yang lebih jelek kualitasnya dan harganya lebih murah," tambah dia.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau Rumah Produksi Pengolahan Pala di Fakfak. Foto: BPMI Setwapres
Apalagi, lanjut Ma'ruf, pala juga bisa digunakan sebagai bahan pembuatan parfum hingga manisan. Meski demikian, Ma'ruf mengakui ada sejumlah peralatan yang masih dibutuhkan oleh rumah produksi itu.
"Kita akan coba mintakan bantuan di pihak terkait. Dia itu nilainya lebih tinggi kalau bijinya itu dibuat butter. Mentega tapi itu memerlukan mesin khusus yang belum dipunyai, ya. Kita akan coba nanti cari dengan pihak terkait supaya itu bisa dipenuhi sehingga bisa membuat butter itu," tuturnya.
Menurut Ma'ruf, produksi pala di Fakfak masih bisa ditingkatkan karena lokasi untuk memproduksi hingga pengelolaannya sangat baik. Diharapkan dengan demikian, ekspor pala Indonesia bisa semakin besar.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu, karena hari-harinya masih mungkin maka ada usulan untuk supaya diperbanyak lagi dari potensi yang ada sekarang ini diperbanyak lagi. Kita akan bicarakan dengan pihak terkait bagaimana mengembangkan pala negeri yang sebenernya nilai jualnya [tinggi]," ujarnya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau Rumah Produksi Pengolahan Pala di Fakfak. Foto: BPMI Setwapres
Sementara Bupati Fakfak Untung Tamsil menyampaikan Pemkab Fakfak bersama para pemangku kepentingan sedang berupaya meningkatkan lahan penanaman pala sebagai upaya untuk meningkatkan hasil produksi tahunan.
“Kita kalau produksinya 18.000 ton per tahun, dari 16.000 hektare. Sementara ini kita lagi memrogramkan untuk menanam lagi. Jadi lahan-lahan yang tidur, yang kosong kita lagi mendorong,” kata Untung.