Ma'ruf Amin soal Terowongan Istiqlal-Katedral: Lambang Kerukunan

10 Februari 2020 14:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin, menanggapi rencana pembangunan terowongan bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta. Rencana ini pun telah disetujui oleh Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Ma'ruf Amin menyambut positif rencana tersebut. Pembangunan terowongan ini, kata dia, sebagai upaya untuk membangun simbol yang menunjukkan kerukunan antarumat beragama.
"Saya kira bagus aja, itu hanya lambang dengan adanya kerukunan dan silaturahim," ujar Ma'ruf usai hadiri Munas PHRI XVII di Hotel Risenda, Karawang, Senin (10/2).
Pembentukan simbol kerukunan antarumat beragama dianggap sebagai salah satu langkah penting yang dapat diambil pemerintah. Hal ini untuk meredam sejumlah narasi adanya konflik antarumat beragama.
"Segala macam yang membangun kerukunan terutama yang kita bangun itu teologinya, teologi dan narasi kerukunan. Sebab, kalau teologinya itu teologi konflik akan terjadi narasi konflik akan terjadi konflik juga," ungkap Ma'ruf Amin.
Masjid Istiqlal dan Katedral Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Lebih lanjut, kata Ma'ruf, pemerintah akan terus mencoba berbagai hal atau perantara lain untuk membangun adanya narasi kerukunan. Sehingga tak ada lagi masyarakat yang terpancing dengan adanya sejumlah ujaran atau narasi yang mengarah pada perpecahan antarumat beragama.
ADVERTISEMENT
"Jadi dua hal ini yang akan kita bangun, bagaimana kalau teologi kerukunan sehingga tidak ada konflik. Kemudian narasi-narasi yang muncul narasi kerukunan," kata Ma'ruf.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan rencana terkait pembangunan terowongan istiqlal-katedral. Salah satu aspek yang akan ditambahkan dalam renovasi senilai Rp 465,3 miliar tersebut adalah terowongan bawah tanah.
Nantinya, terowongan itu akan dibuat sebagai penyambung antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Dua rumah ibadah umat Islam dan Kristiani itu memang berhadap-hadapan di Jalan Taman Wijayakusuma, Jakarta Pusat.
Menanggapi hal itu pihak Masjid Istiqlal mengatakan masih perlu dilakukan kajian mendalam sebelum benar direalisasikan.