Ma'ruf: Banyak yang Pertentangkan Pancasila dan Agama, Insyaallah Tak Berhasil

10 September 2020 11:27 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil presiden Ma'ruf Amin berikan sambutan dalam acara simposium nasional studi relasi lintas agama berparadigma (SIGMA). Foto: KIP
zoom-in-whitePerbesar
Wakil presiden Ma'ruf Amin berikan sambutan dalam acara simposium nasional studi relasi lintas agama berparadigma (SIGMA). Foto: KIP
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka acara simposium nasional studi dan relasi lintas agama berparadigma (Sigma) Pancasila yang diadakan oleh BPIP. Dalam kesempatan itu, Ma'ruf menegaskan Pancasila sudah final sebagai sebuah ideologi yang menyatukan seluruh keragaman yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Pancasila itu sudah menjadi kesepakatan, maka Pancasila tidak boleh diganti dengan ideologi lain. Begitu juga dengan NKRI tidak boleh diganti dengan sistem yang lain, karena upaya penggantian tersebut berarti menyalahi kesepakatan nasional," kata Ma'ruf saat membuka acara secara virtual, Kamis (10/9).
Karena itu, ia menjamin upaya sejumlah pihak untuk mempertentangkan Pancasila dengan agama tak akan pernah berhasil. Meskipun, kata dia, upaya membenturkan Pancasila dan ajaran agama masih terus terjadi.
"Dalam perjalanan bangsa Indonesia sejak Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 kita mencatat banyak pihak yang berupaya mempertentangkan antara Pancasila dengan ajaran agama. Sampai saat ini pun upaya-upaya seperti itu masih terus terjadi. Saya berkeyakinan insyaallah upaya-upaya tersebut tidak akan pernah berhasil," kata dia.
ADVERTISEMENT
Ma'ruf menjelaskan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tak bertentangan dengan ajaran agama mana pun. Menurutnya, pihak yang masih mempermasalahkan ideologi Pancasila memiliki pemahaman yang keliru.
"Karena Pancasila tidak bertentangan dengan agama dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan turunan dari ajaran agama. Kedua, Pancasila sudah menjadi kesepakatan nasional," ucap dia.
"Orang yang masih mempertentangkan antara Pancasila dan agama adalah termasuk yang mis-persepsi. Bisa saja mis-persepsi dari pemahaman agamanya atau dari pemahaman Pancasilanya," sambung Ma'ruf.
Lebih lanjut, Ma'ruf menuturkan Pancasila harus dipahami secara keseluruhan agar tak memiliki kesalahpahaman persepsi.
"Untuk menjaga agar Pancasila tetap dipahami secara komprehensif maka tidak boleh dipahami secara parsial antara satu sila dengan sila yang lain. Dan diperlukan pemahaman Pancasila secara utuh sebagaimana dirumuskan dan dipahami oleh para pendiri bangsa," tandas Ma'ruf.
ADVERTISEMENT