Ma'ruf: Dukungan Parpol Penting dalam Merumuskan dan Mengawasi Kebijakan

9 Desember 2021 11:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima kunjungan Ketum PKP Yussuf Solichien di Rumah Dinas Wapres. Foto: KIP
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima kunjungan Ketum PKP Yussuf Solichien di Rumah Dinas Wapres. Foto: KIP
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima kunjungan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Mayor Jenderal TNI (Purn) Yussuf Solichien, Rabu (8/12) di kediaman dinas Wapres. Dalam pertemuan tersebut, Ma'ruf mengungkapkan usaha pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama hampir dua tahun.
ADVERTISEMENT
Ma'ruf mengatakan, salah satu tantangan yang dihadapi pemerintah adalah upaya pemulihan ekonomi nasional akibat COVID-19. Namun, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dan memerlukan dukungan dari berbagai pihak, khususnya partai politik.
“Penting dukungan berbagai pihak termasuk partai-partai politik, baik partai di parlemen maupun nonparlemen,” kata Ma'ruf dalam keterangannya, Kamis (9/12).
Ma'ruf juga menuturkan pentingnya peran partai politik dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara.
“Partai ini penting sekali baik di dalam merumuskan, mengawal, dan mengawasi [kebijakan] dan lebih dari itu tentu menjaga negara ini dan keutuhan bangsa,” ujarnya.
Seperti halnya dalam kehidupan beragama, Ma'ruf mengatakan semua agama dapat mendakwahkan agamanya sepanjang dalam koridor bingkai NKRI.
“Saya sering katakan jangan menggunakan narasi-narasi yang bisa menimbulkan konflik. Narasinya harus narasi kerukunan, jangan narasi konflik,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Tantangan lain yang dihadapi pemerintah di masa pandemi adalah angka kemiskinan. Sehingga pemerintah sedang berusaha menekan angka kemiskinan, terutama kemiskinan ekstrem.
“Jadi salah satu yang menjadi tugas pemerintah sekarang [adalah] menekan kemiskinan, terutama kemiskinan ekstrem. Jangan sampai kita menjadi negara maju tapi dibebani oleh kemiskinan,” tegasnya lagi.
Ma'ruf mengatakan pemerintah akan terus berupaya keras untuk menghapus angka kemiskinan ekstrem hingga 0% dan menurunkan angka kemiskinan umum hingga 8% pada 2024. Adapun caranya melalui dua program, yaitu perlindungan sosial berupaya pemberian bantuan sosial dan pemberdayaan masyarakat.
“Tidak hanya kemiskinan ekstrem yang mencapai 0% pada 2024, tetapi diharapkan angka kemiskinan umum kita turun hingga 8%,” pungkasnya.