Ma'ruf Hadiri Maulid Akbar, Minta NU Gerak Cepat Hadapi Perubahan

21 November 2019 22:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri Maulid Akbar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Foto: Kevin S. Kurnianto/KUMPARAN
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri Maulid Akbar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Foto: Kevin S. Kurnianto/KUMPARAN
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri Maulid Akbar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Kamis (21/11) malam. Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut diselenggarakan Lembaga Dakwah PBNU.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Ma'ruf meminta NU menciptakan inovasi. Terlebih NU selama ini memiliki misi membawa perubahan lebih baik ke masyarakat dalam menjalankan agama.
"NU juga adalah organisasi perubahan, perbaikan yang diperbaiki apa? Perubahan agama dan kemasyarakatan. NU perbaiki agamanya, sebagai organisasi diniyah, Islamiyah, organisasi Islam keagamaan dan kemasyarakatan," kata Ma'ruf, Kamis (21/11).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri Maulid Akbar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Foto: Kevin S. Kurnianto/KUMPARAN
Ma'ruf mengatakan NU juga harus bergerak cepat dalam mengikuti perkembangan zaman. Ia yang juga Mustasyar PBNU, tak mau NU bergerak lambat.
"Sebagai organisasi perbaikan perubahan maka NU akan terus ambil peran. Itu harus dilakukan cepat, sekarang enggak boleh pelan-pelan nanti ketinggalan," ucap Ma'ruf.
Suasana Maulid Akbar di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Foto: Kevin S. Kurnianto/KUMPARAN
"Paradigma alon-alon asal kelakon (pelan-pelan asal tercapai) harus ditinggalkan, sekarang serba cepat, serba akselerasi, perubahannya harus cepat. Kalau enggak, ketinggalan zaman, tapi harus tepat, bukan hanya cepat tapi tepat," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Tak cuma kepada NU, di hadapan para peserta maulid, Ma'ruf meminta hadirin untuk mengindari ajaran agama yang menyimpang atau tak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad.
"Ke depan mari kita lakukan upaya perbaikan dalam segala aspek. Menjaga paham keagamaan (menghindari) yang sekarang banyak (yang) menyimpang," lanjutnya.