Ma'ruf Harap Bandara Baru Yogyakarta Mampu Naikkan Jumlah Turis Asing

24 Januari 2020 16:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau perkembangan pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau perkembangan pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin melanjutkan kunjungan kerja di Yogyakarta dengan meninjau pembangunan Bandar Udara Internasional Yogyakarta (BUIY) di Kulon Progo, DIY, setelah sebelumnya membuka CDI Eurasi Forum yang digelar PKB.
ADVERTISEMENT
Ma'ruf tiba di BUIY sekitar pukul 15.15 WIB, Jumat (24/1). Dia langsung menuju lantai tiga yang pengerjaannya masih berlangsung. Ma'ruf juga mendapat penjelasan dari petinggi PT Angkasa Pura I terkait perkembangan pembangunan bandara ini.
"(Bandara) pembangunan 20 bulan kita selesaikan. Ini termasuk penyelesaian tercepat di Indonesia untuk pembangunan bandara," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi.
Faik menuturkan, BUIY ditargetkan akan diresmikan pada 29 Maret 2020. Dengan kehadiran bandara ini, diharapkan dapat menjadi ikon baru Yogyakarta.
"Di sini ada kearifan lokal, ada ornamen yang mencerminkan budaya Yogyakarta. Kita juga akan membuat miniatur Malioboro dan beberapa area-area yang menunjukkan Yogyakarta," ucap Faik.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau perkembangan pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA). Foto: Nadia Riso/kumparan
Setelah melihat pembangunan BUIY, Ma'ruf mengaku terkesan dengan fasilitas dan kondisi BUIY. Menurutnya, bandara ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan modern di antara bandara yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Sekarang meninjau Yogya International Airport dan juga merupakan suatu airport paling modern, paling lengkap, dan mampu didarati oleh pesawat besar Airbus A380 bisa mendarat," kata Ma'ruf.
"Dan yang paling penting, selain modern, tapi juga dihiasi oleh ornamen-ornamen budaya Yogyakarta. Sehingga kalau berada di sini sudah berasa di Yogya," tambahnya.
Ma'ruf berharap setelah BUIY diresmikan, semakin banyak wisatawan mancanegara berkunjung ke Yogyakarta. Sebab kunjungan wisatawan dalam negeri dan asing akan meningkatkan ekonomi lokal.
"Tentu pertama kunjungan ke Yogya semakin besar, tidak hanya transit dari daerah, tetapi juga dari China, Eropa, dari Amerika," ujarnya.
Rencananya, setelah BUIY diresmikan, seluruh penerbangan di Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta, akan dialihkan ke sana terhitung mulai 29 Maret 2020. Perpindahan rute baik domestik maupun internasional ini akan dilakukan sekaligus, tidak secara bertahap.
ADVERTISEMENT
Namun, meski hampir seluruh penerbangan dipindahkan, bukan berarti Bandara Adisutjipto berhenti melayani penerbangan komersial. Nantinya hanya akan ada 16 penerbangan di Bandara Adisutjipto.
Penerbangan di Adisutjipto akan digunakan untuk pesawat ATR atau pesawat penumpang regional jarak pendek. Beberapa maskapai yang memiliki pesawat ATR sebagian telah mengajukan izin melayani penerbangan tambahan di Bandara Adisutjipto.