Ma'ruf ke Mahasiswa: Jangan Ada yang Bawa Pikiran-pikiran di Luar NKRI

7 September 2020 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengikuti acara Pengukuhan Guru Besar Unesa Surabaya, secara daring. Foto: KIP/Setwapres
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengikuti acara Pengukuhan Guru Besar Unesa Surabaya, secara daring. Foto: KIP/Setwapres
ADVERTISEMENT
Wapres Ma'ruf Amin memberikan sambutan secara virtual dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Negeri Surabaya, Senin (7/9). Dalam acara tersebut, Ma'ruf mengingatkan mahasiswa agar terus menjaga nilai-nilai Pancasila dan mempertahankan NKRI.
ADVERTISEMENT
Ma'ruf awalnya mengingatkan kepada para mahasiswa, meski mereka ingin berkiprah di tingkat global, namun identitas sebagai orang Indonesia yang menjunjung tinggi Pancasila tak boleh hilang.
"Saya teringat dengan Presiden Indonesia Ke-3 Bapak Prof. Dr. B.J. Habibie yang selalu dijuluki "otak Jerman tapi berhati Mekkah." Julukan tersebut mengandung arti bahwa otak kita, atau kemampuan kita bisa melanglangbuana dan bersaing di era global ini, tapi hati kita atau jati diri kita tetap harus melekat sesuai dengan identitas dan akhlak sebagai insan nusantara," kata Ma'ruf saat memberi sambutan dari rumah dinasnya, Jalan Diponegoro, Menteng.
Ma'ruf menjelaskan, konsep NKRI dibentuk oleh para pendiri bangsa karena latar belakangan Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan ras. NKRI ini, kata Ma'ruf, memiliki dasar Pancasila.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengikuti acara Pengukuhan Guru Besar Unesa Surabaya, secara daring. Foto: KIP/Setwapres
Karena merupakan identitas bangsa, Ma'ruf mengingatkan para mahasiswa agar jangan pernah menganut sistem lain di luar NKRI dan Pancasila.
ADVERTISEMENT
"Bagi saya, Pancasila dan NKRI adalah al miitsaaq al wathani, kesepakatan nasional yang harus kita jaga, sehingga kita tidak boleh membawa sistem lain selain NKRI tersebut. Jangan ada yang membawa pikiran-pikiran di luar NKRI, karena NKRI dan Pancasilanya sudah final," tutur Ma'ruf.
Lebih lanjut, Ma'ruf juga meminta Universitas Negeri Surabaya untuk terus menguatkan ideologi bangsa dan semangat nasionalisme di kalangan milenial. Salah satunya dengan menyisipkan ajaran kuliah tentang Pancasila.
Namun, bahan ajaran ini harus dikemas sedemikian rupa untuk membuat mahasiswa tertarik.
"Secara kreatif sisipkan dalam bahan ajaran untuk memantapkan kesadaran dan pemahaman ideologi negara, yakni Pancasila, sebagai satu-satunya ideologi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dengan kokohnya ideologi Pancasila kita memperkuat identitas bangsa kita," tutup Ma'ruf.
ADVERTISEMENT