Ma'ruf soal Rapat Golkar di Kantor Luhut: Jangan di Kantor Pemerintah

4 Desember 2019 15:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luhut, Bamsoet, Airlanggga dan Abu Rizal Bakrie di Menko Maritim, Selasa (3/12). Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Luhut, Bamsoet, Airlanggga dan Abu Rizal Bakrie di Menko Maritim, Selasa (3/12). Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kantor Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan jadi tempat pertemuan antara elite Golkar, yakni Ketum Airlangga Hartarto dan Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) terkait Munas. Di sana, Bamsoet menyatakan mengundurkan diri sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar.
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, seharusnya kantor pemerintahan tak dijadikan tempat untuk kegiatan atau yang berkaitan dengan kepentingan partai.
"Sebenarnya, kalau untuk kepentingan partai tentu ya tidak menggunakan kantor pemerintah," kata Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (4/12).
Dalam kesempatan itu, Ma'ruf juga membantah ada intervensi pemerintah dalam bursa pemilihan ketua umum Partai Golkar. Ia mengatakan, kehadiran Luhut saat pertemuan dengan Airlangga dan Bamsoet di kantornya saat itu sebagai politikus Golkar.
"Pemerintah tidak melakukan intervensi, jadi kalau masalah partai ya diserahkan kepada partai. Bagaimana mereka menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi," kata Ma'ruf.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan sambutan dalam acara Silatuhrahim Kerja Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (15/11). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Pak Luhut itu mungkin sebagai orang Golkar, jadi penyelesaiannya dari internal masing-masing partai politik," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Bamsoet menggelar pertemuan dengan pesaingnya Airlangga, Luhut Pandjaitan, serta Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie di kantor Kemenko Maritim, Selasa (3/12). Di sana, dia mengumumkan pengunduran dirinya sebagai caketum Golkar.
Pengunduran diri Bamsoet disampaikan di hadapan Luhut dan Airlangga di kantor Menko Maritim.
"Yang ada adalah pro Golkar dan pro Indonesia Maju. Maka, dengan semangat rekonsiliasi yang kita sepakati bersama, demi menjaga soliditas, keutuhan Golkar, saya menyatakan tidak meneruskan pencalonan saya sebagai kandidat Ketum Golkar," ujar Bamsoet di lokasi.