Ma'ruf Soroti Mobilitas di Jatim Tak Turun Signifikan: Positivity Rate 39,24%

22 Juli 2021 22:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin memimpin Rapat Koordinasi dengan Gubernur, Bupati, Walikota, dan Satgas Covid-19 di Wilayah Jawa Timur secara virtual (21/7). Foto: Youtube Wapres
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin memimpin Rapat Koordinasi dengan Gubernur, Bupati, Walikota, dan Satgas Covid-19 di Wilayah Jawa Timur secara virtual (21/7). Foto: Youtube Wapres
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin telah menggelar rapat koordinasi membahas penanganan COVID-19 di Jawa Timur bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hingga Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa secara virtual pada Rabu (21/7).
ADVERTISEMENT
Ma'ruf menyoroti penerapan PPKM darurat di Jatim pada 3 hingga 20 Juli masih belum optimal. Sebab mobilitas masyarakat masih cukup tinggi.
"Selama PPKM darurat saya sangat mengerti sekali kesulitan di Jatim. Hal ini tercermin dari data google mobility community, sampai 16 Juli di Jatim penurunan mobilitas di pusat perbelanjaan dan tempat rekreasi belum sejauh seperti di DKI, masih di bawah DIY, Bali. Ini menurut data google," kata Ma'ruf.
"Penurunannya belum sejauh DKI, sehingga Jatim diperlukan upaya tambahan agar pembatasan lebih baik," tambah dia.
Sementara terkait jumlah testing, Ma'ruf mengatakan di Jatim sudah sangat tinggi melebihi standar WHO. Namun ia menyayangkan positivity rate masih cukup tinggi.
"Jumlah testing Jatim sudah di atas standar WHO tapi positivity rate masih sangat jauh dari standar WHO 5 persen. Jatim masih di angka 39,24 persen jadi jauh di atas WHO yang 5 persen," ucap Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, dalam masa perpanjangan PPKM leveling hingga 25 Juli, Ma'ruf mengatakan pemerintah pusat akan memberikan bantuan agar penularan COVID-19 di Jatim dapat segera ditekan.
"Sekarang PPKM menggunakan level. Ini kalu nanti sudah diketahui saya minta jangan ada level yang sudah turun malah naik, tapi justru level 4 harus turun sedikit demi sedikit level 3 turun ke level 2 turun jangan sampai sebaliknya," tutur Ma'ruf.