Ma'ruf Terima Forum Rektor, Bahas Pencegahan Radikalisme di Kampus

2 Maret 2020 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di kantornya, Jumat (28/2). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di kantornya, Jumat (28/2). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa di Kantor Wapres, Jakarta Pusat. Rektor yang hadir merupakan perwakilan dari sejumlah universitas negeri di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Koordinator Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa, Karomani, mengatakan pertemuan ini diadakan untuk mencegah bibit radikalisme di lingkungan kampus. Karomani mengatakan, Ma'ruf meminta para rektor untuk membenahi pembinaan ideologi Pancasila di kampus.
"Apa yang disampaikan Pak Wapres tadi kalau kita tidak benahi kampus kita terkait dengan ideologi kebangsaan kita, maka itu akan berbahaya. Karena lulusan universitas itu akan masuk ke setiap institusi negara dan kita harus memastikan bahwa steril dan radikalisme tidak bisa masuk ke kampus," kata Karomani, Senin (2/3).
Nantinya akan diadakan banyak dialog dan seminar terkait penguatan ideologi Pancasila hingga Islam moderat. Karomani optimistis kegiatan tersebut akan diikuti oleh mahasiswa.
"Saya kira kita bisa lakukan dan mahasiswa sangat senang dan hal-hal seperti itu. Jadi kita sifatnya dialog antar mereka supaya mereka tidak ikut arus seperti yang diindikasikan," tuturnya.
Rektor Unnes Fathur Rokhman. Foto: ristekdikti.go.id
Sementara itu, Sekretaris Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa, Fathur Rokhman, mengatakan hingga saat ini sejumlah rektor telah melakukan riset terkait berapa banyak civitas akademi yang terpapar radikalisme di universitas.
ADVERTISEMENT
Meski tak menyebut apa hasil risetnya, namun ia menyebut pihaknya akan tetap mengantisipasi indikasi sekecil apa pun. Apalagi, menurutnya, radikalisme sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Radikalisme ini kaitannya dengan SDM yang cerdas dan berkarakter. Jadi kita ingin agar komitmen seluruh perguruan tinggi yang cerdas dan berkarakter sehingga kita antisipasi. Kita cegah sedini mungkin dengan berbagai upaya dialog, upaya pelibatan mahasiswa," pungkas Fathur.