Ma'ruf Tinjau Vaksinasi di Tangsel: Perlu 800 Ribu Divaksin untuk Herd Immunity
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memantau kegiatan vaksinasi corona massal yang dilakukan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Selasa (15/6). Di sela kunjungannya, Ma'ruf menekankan Pemkot Tangsel harus menggenjot jumlah vaksinasi di wilayahnya untuk mencapai target herd immunity atau kekebalan kelompok.
ADVERTISEMENT
"Untuk lebih mempercepat, maka kita adakan vaksinasi massal di Tangerang Selatan ini jumlah penduduknya tadi 1,3 juta, berarti herd immunity -nya harus tercapai sekitar 800 ribu, jadi per harinya sekitar 5 ribu," ujar Ma'ruf dalam kunjungannya di Sport Center Tangerang Selatan, Selasa (15/6).
Ma'ruf juga meminta target itu dapat dilakukan secara cepat. Menurutnya, percepatan vaksinasi penting karena letak Tangsel yang dekat dengan DKI Jakarta, yang saat ini angka penularan virusnya terus meningkat.
"Itu harus cepat segera terpenuhi karena Tangerang Selatan ini bagian dari klaster Jakarta dan sekitarnya yang tingkat penularannya cukup tinggi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain vaksinasi, tindak pencegahan melalui penerapan protokol kesehatan ketat wajib diberlakukan. Terlebih dalam beberapa kesempatan di Tangsel, ia masih melihat sejumlah masyarakat masih enggan untuk mengenakan masker saat bepergian keluar rumah.
"Tetapi kita tidak hanya [bergantung] pada vaksinasi, tetapi juga untuk mencegah penularan itu supaya diperketat pelaksanaan protokol kesehatan terutama masker. Saya lihat masih di pinggiran masih banyak yang tidak pakai masker," ungkap Ma'ruf.
Di samping itu, Ma'ruf meminta Pemkot Tangsel terus memantau kebijakan seperti PPKM mikro. Pemantauan wajib dilakukan mengingat belakangan ini angka penularan COVID-19 terus naik.
"Begitu juga dengan penerapan dan pengawasan PPKM yang di tingkat RW itu menjadi sangat penting sekali. Karena itu saya harap wali kota melakukan kolaborasi dengan semua lembaga yang ada untuk bisa kita menyadari bahwa sekarang ini tingkat penularannya agak tinggi belakangan ini. Jadi memang ini harus ada kewaspadaan kita," pungkas Ma'ruf.
ADVERTISEMENT