Masih Ada 56 Napi Lapas Narkotika Langkat yang Kabur

20 Mei 2019 17:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Lapas Narkotika Langkat di pagi hari,  pasca kerusuhan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Lapas Narkotika Langkat di pagi hari, pasca kerusuhan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Pihak Kemenkum HAM dan kepolisan terus memburu 56 napi yang melarikan diri usai kericuhan di Lapas Kelas III Narkotika Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Kamis (16/5). Total saat ini, sudah ada 114 napi kabur yang berhasil diamankan.
ADVERTISEMENT
"56 orang yang masih buron, dari jumlah yang lari 170 orang. 114 orang yang berhasil ditangkap kembali," ujar Kabag Humas dan Protokol Ditjen Pemasyarakatan, Ade Kusmanto, kepada kumparan, Senin (20/5).
Ade mengatakan, selain ditangkap polisi, ada napi yang menyerahkan diri secara baik-baik karena sadar perbuatannya salah. Ia pun meminta para napi yang kabur untuk segera menyerahkan diri.
"Kami mengimbau kepada narapidana agar menyerahkan diri, apabila tidak akan ada tindakan tegas," ujar Ade.
Suasana Lapas Narkotika Langkat di pagi hari, pasca kerusuhan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Selain itu, Ade meminta masyarakat untuk turut proaktif melaporkan ke polisi apabila melihat dan mengetahui keberadaan napi yang buron.
"Apabila melihat seseorang yang mencurigakan dan diduga pelarian narapidana Lapas Langkat agar melaporkan kepada pihak kepolisian dan pihak lapas," jelas Ade.
ADVERTISEMENT
Kisruh di Lapas Narkotika Kelas III Langkat dipicu oleh tindak kekerasan yang dilakukan seorang petugas lapas kepada seorang napi yang diduga menyimpan narkoba.
Suasana Lapas Narkotika Langkat di pagi hari, pasca kerusuhan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Para napi lain yang tak terima kemudian mengamuk dan membakar gedung administrasi Lapas Narkotika Langkat, sementara napi lainnya mengambil kesempatan untuk kabur.
Atas peristiwa ini Menkumham Yasonna Laoly berang dan turun langsung ke lapas pada Sabtu (18/5). Yasonna langsung mencopot seluruh petugas Lapas Kelas III Langkat, termasuk Kalapas Bachtiar Sitepu yang saat itu sedang berada di Bethlehem, Yerusalem, menghabiskan masa cuti.