Masih Mengungsi karena Banjir, Ribuan Siswa di Demak Tak Sekolah
ADVERTISEMENT
Sebanyak 1.300 anak di Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, terpaksa tak sekolah karena terdampak banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang. Beberapa bangunan sekolah juga terkena banjir.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan, Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (Dinsos P2PA) Eko Pringgolaksito saat mengunjungi SD Negeri Trimulyo 1 Demak.
ADVERTISEMENT
"Kurang lebih ada 12 SD yang terdampak. Siswanya sekitar 1.300-an mulai dari PAUD, TK, dan SD," kata Eko, Senin (13/1).
Lebih lanjut Eko menjelaskan, 12 sekolah itu tersebar di 5 Desa yang terdampak banjir. Namun, yang paling parah yakni SDN Trimulyo 1 dan 2.
Eko mengatakan, dua sekolah tersebut tergenang banjir hingga ketinggian sekitar 30 cm. Sementara di bagian halaman sekolah, air tingginya sekitar 50 cm atau selutut orang dewasa.
"Ini sudah mulai surut, ruang kelas sudah tidak tergenang. Sisa lumpur sudah mulai dibersihkan," katanya.
Menurut Eko, sementara ini kegiatan belajar mengajar dihentikan. Sebab, seluruh siswa kini berada di tempat pengungsian dan tak bisa sekolah.
"Kita tadi sampaikan ke Kepala Sekolah, mudah-mudahan 1-2 hari ke depan siswa sudah bisa mengikuti KBM (kegiatan belajar-mengajar) lagi," ujarnya.
Rencananya, kata Eko, para siswa tersebut akan diberikan jam tambahan untuk mengejar ketertinggalan. Terutama siswa kelas 6 SD yang akan ujian pada April mendatang.
ADVERTISEMENT
"Kalau ditanya ada sekolah tenda? Kita sulit cari lokasi. Khususnya kegiatan belajar mengajar, kan terjadi karena ada siswanya. Lah siswanya masih dipengungsian ya juga sulit," ujarnya.
Sementara itu, Kepala SD Negeri Trimulyo 1 Sri Munasih menjelaskan, pihaknya saat ini mulai membersihkan sisa lumpur di ruang-ruang kelas.
"Kami sementara membersihkan lumpur-lumpur sisa, siswa kita enggak bisa memaksa karena memang masih pada ngungsi," tuturnya.