Masjidil Haram Membeludak, Jemaah Tak Diizinkan Mengulang Umrah Selama Ramadan

18 Maret 2024 7:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lautan jemaah umrah sedang melaksanakan sai, Ramadan 2024 Foto: gphgovsa
zoom-in-whitePerbesar
Lautan jemaah umrah sedang melaksanakan sai, Ramadan 2024 Foto: gphgovsa
ADVERTISEMENT
Bulan Ramadan adalah bulan puncak umrah. Jemaah dari penjuru dunia berduyun-duyun bertamu ke rumah Allah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
Hal ini karena umrah di bulan Ramadan memiliki kemuliaan tinggi, seperti disampaikan Nabi Muhammad SAW: Umrah di bulan Ramadan menyamai ibadah haji (HR Ibnu Majah).
Karena jemaah di Masjidil Haram saat ini membeludak, Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) Arab Saudi mengumumkan bahwa jemaah yang telah sekali melaksanakan umrah tidak diperbolehkan mengulang umrah untuk kedua kali dan seterusnya selama bulan suci Ramadan — tidak seperti bulan-bulan lainnya.
Peraturan ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan yang berlebihan untuk melaksanakan ibadah selama bulan suci, yang merupakan puncak musim umrah tahun ini.
“Izin menunaikan ibadah umrah dua kali atau lebih tidak akan diberikan selama bulan suci. Langkah ini untuk mengurangi kemacetan dan memberikan kesempatan bagi seluruh jemaah lainnya untuk menunaikan umrah dengan mudah dan nyaman selama bulan suci,” kata Kemenhaj, dikutip dari Saudi Gazette, Senin (17/3).
Salat Tarawih pada malam kedua Ramadan di Masjidil Haram, Senin (11/3/2024) Foto: dok gph.gov.sa
Untuk mengantongi izin umrah, jemaah harus mendaftar via aplikasi Nusuk. Jika ada jemaah yang ingin mendapatkan izin umrah kedua kalinya selama Ramadan, akan muncul pesan yang menyatakan, “Penerbitan izin gagal.”
ADVERTISEMENT
Kemenhaj menekankan perlunya mendapatkan izin yang dikeluarkan dari aplikasi Nusuk untuk melakukan umrah. Jemaah juga diminta mematuhi slot waktu yang diberikan untuk melakukan ibadah.
Umat muslim melaksanakan salat Tarawih perdana di Masjidil Haram, Minggu (10/3/2024) malam. Foto: gph.gov.sa
Kemenhaj mengatakan, tidak ada opsi di aplikasi Nusuk untuk mengubah jadwal ibadah yang telah diterbitkan. Yang bisa dilakukan jemaah adalah menghapus izin yang dikantongi itu jauh hari sebelum hari H ibadah dan mendaftar kembali mendapatkan izin baru sesuai ketersediaan/slot.
Ibadah inti umrah di Masjidil Haram adalah Tawaf dan Sai. Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah 7 putaran dengan arah yang berlawanan dengan arah jarum jam. Lalu dilanjutkan Sai, yaitu berlari kecil dari Bukit Shafa menuju Bukit Marwah bolak-balik sebanyak 7 kali.