berunjuk rasa di Jalan Gejayan

Massa Aksi 'Gejayan Memanggil' Bubar Tertib Sambil Punguti Sampah

23 September 2019 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa mahasiswa berunjuk rasa di Jalan Gejayan, Sleman, DIY. Foto: kumparan/Arfiansyah Panji Purnadaru
zoom-in-whitePerbesar
Massa mahasiswa berunjuk rasa di Jalan Gejayan, Sleman, DIY. Foto: kumparan/Arfiansyah Panji Purnadaru
ADVERTISEMENT
Massa aksi 'Gejayan Memanggil' di Pertigaan Colombo, Gejayan, Sleman, Yogyakarta, membubarkan diri usai aksi selama 4 jam. Mereka bubar dengan tertib sejak sekitar pukul 17.00 WIB. Massa mahasiswa juga membawa sisa-sisa sampah sehingga Jalan Gejayan kembali bersih.
ADVERTISEMENT
Koordinator Umum (Kordum) Aliansi Rakyat Bergerak, Rico Tude, menjelaskan sehari sebelum aksi ini digelar, beredar isu ditunggangi kepentingan politik tertentu. Namun menurutnya dengan lancarnya acara ini membuktikan bahwa Aksi Gejayan Memanggil benar-benar murni dari rakyat.
“Banyak hoaks di media sosial yang menganggap aksi ini ditunggangi. Hari ini kami anggap pemerintah telah panik terhadap aksi dari rakyat. Buktinya jaringan internet di Jogja tiba-tiba dilumpuhkan sangat lemot. Itu strategi yang berulangkali dilakukan negara agar aksi ini tidak sampai ke publik,” kata Rico di Gejayan, Senin (23/9).
Massa aksi 'gejayan memanggil' pungut sampah sambil bubarkan diri. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
Dia menjelaskan, sejak awal mahasiswa sudah mendeklarasikan bahwa aksi ini tidak ditunggangi barisan sakit hati. Hal ini juga dikuatkan dengan akun-akun yang menyerukan tagar Gejayan Memanggil tidak terlibat politik elektoral selama ini.
ADVERTISEMENT
“Artinya ada suatu energi baru. Ada suatu kekuatan baru yang menggugat rezim. Entah itu kubu kampret ataupun kubu cebong,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Mantan Ketua BEM UGM, Obed Kresna. Dia mengatakan tertibnya aksi menandakan tidak ada yang menunggangi aksi ini.
“Sangat tidak benar (isu ditunggangi) kami sudah sampaikan ini sama sekali tidak ditunggangi kelompok tertentu sayap kanan maupun sayap kiri. Kami mencoba untuk menghilangkan itu karena kami sadar ini suara dari mahasiswa dan masyarakat sipil yang merasa ada masalah (di negara ini),” katanya.
Foto udara lautan mahasiswa turun aksi Gejayan Memanggil di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Foto: Dok. Istimewa
Sementara itu, Kapolres Sleman AKBP Rizki Ferdiansyah mengatakan bahwa kegiatan hari ini berjalan lancar dan mahasiswa bisa menyampaikan aspirasinya. Begitu pula dengan polisi yang bisa melakukan pengalihan lalu lintas.
ADVERTISEMENT
“Bisa ini bisa jadi contoh aksi hari ini yang datang massa banyak pengamanan tidak terlalu ketat. Fokus polisi pada lalu lintas. Tidak ada anggota yang bawa senjata. Fokus kita memang lalu lintas,” ujarnya.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten