Masyarakat Diimbau Pakai Masker untuk Cegah Dampak Polusi di Jakarta

2 Agustus 2019 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pejalan kaki menggunakan masker di Jakarta, Kamis (25/7). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pejalan kaki menggunakan masker di Jakarta, Kamis (25/7). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Polusi udara di Jakarta menjadi kekhawatiran sejumlah masyarakat. Apalagi, menurut berbagai aplikasi pengukur polusi, polusi udara di Jakarta masuk dalam taraf berbahaya.
ADVERTISEMENT
Perwakilan Perhimpunan Dokter Keluarga, Yenny Purnamasari, menyarankan masyarakat agar menggunakan masker saat keluar rumah. Penggunaan masker merupakan langkah pencegahan dampak yang bisa dilakukan setiap orang.
"Kan kita enggak tahu ya kualitas udara di sekitar kita. Jadi preventif sifatnya, kita pakai dulu sampai di ruangan yang kira-kita bebas polusi," ujar Yeni saat ditemui di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Jumat (2/8).
Diskusi Udara Sehat untuk Semua. Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
Dia menerangkan ada beberapa jenis masker. Namun, masker yang disarankan masker jenis N95 yang memiliki penyaringan partikel hingga sangat kecil. Namun, masker ini menurutnya mungkin akan terlalu rapat untuk digunakan sehari-hari.
"Tetapi memang untuk pemakaian sehari-hari agak sulit ya karena dia sangat tertutup, menutup sekali," ucap dia.
Untuk itu, dia menyarankan masyarakat menggunakan masker dengan penyaringan partikular di level sedang yang berbahan kain.
ADVERTISEMENT
"Yang disarankan minimal yang bisa melindungi partikular skala sedang. Contohnya masker buff tadi ya yang tadi disampaikan buff atau kain karena itu kan ramah lingkungan juga dan itu setiap hari dicuci," jelas Yeni.
Selain itu, masyarakat juga bisa menggunakan masker yang dijual bebas. Setidaknya masker itu bisa menutupi hidung hingga dagu.
"Kalau pun memang masker yang dijual bebas, yang tingkat kerapatannya dia bisa menutup hampir dari mulai hidung sampai dengan dagu. Jadi meminimalisir udara yang terhirup dari luar," lanjutnya.
Selain menggunakan masker, dia juga menyarankan agar masyarakat menjaga asupan gizi dan cairan untuk mencegah dampak buruk dari polusi udara. Sebab, dampak paling buruk yang disebabkan polusi adalah kanker paru-paru.