Mbah Rono Prediksi Jika Gunung Merapi Meletus, Tak Sebesar Tahun 2010

10 November 2020 16:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas guguran kecil material Gunung Merapi terlihat di Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/11). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas guguran kecil material Gunung Merapi terlihat di Tlogolele, Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/11). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ahli vulkanologi yang juga mantan Kepala Badan Geologi dan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono atau akrab disapa Mbah Rono memprediksi jika terjadi letusan Gunung Merapi tak akan sebesar pada tahun 2010. Namun, dia tak bisa memprediksi kapan Merapi akan meletus.
ADVERTISEMENT
"Tapi apa terjadinya letusan? Ya tidak tahu. Kapan apakah jadi awas (statusnya), ya tidak tahu juga bergantung dari aktivitas yang terjadi. Tapi yang paling kentara adalah ini bukan 2010, karena tidak ada gempa-gempa dalam sehingga kecil kemungkinan akan terjadi letusan besar seperti tahun 2010," kata Mbah Rono, saat dihubungi, Selasa (10/11).
Mbah Rono melihat berdasarkan pengamatannya, tidak ada gempa dalam dari aktivitas siaga Merapi saat ini. Itu artinya, kata dia, tidak ada energi yang besar.
"Karena tidak ada gempa-gempa dalam, tidak ada energi yang besar. Bisa saja siaga ini bisa meletus, bisa saja juga tidak meletus. Tapi proses sekarang kan sebetulnya pembentukan kubah lava, itu sudah pasti," ujar Mbah Rono.
ADVERTISEMENT
"Kalau kubah lava sering gugur dan sering terjadi embusan, kan lama-lama energinya juga impas gitu, tidak terjadi letusan. Tapi, bila terjadi pembentukan kubah lava terlalu cepat, tekanannya terlalu tinggi, gitu ya bisa saja tidak membentuk kubah lava tetapi meletus," lanjut Mbah Rono.
Mbah Ron mengatakan pada tahun 2010, indikasi letusan dahsyat Gunung Merapi terlihat dari gempa intensitas gempa dalam yang cukup banyak.
"Kemudian pembentukan kubah lavanya ini sulit karena tertutup dengan kuat, maka terjadi akumulasi energi yang sangat dahsyat. Saya hitung energinya sudah sampai 3 kali lipatnya dari letusan-letusan sebelumnya, ujar Mbah Rono.
Catatan BNPB terdapat korban jiwa mencapai 347 orang pada erupsi 2010 tersebut. Mayoritas berasal di Kabupaten Sleman 246 jiwa, Kabupaten Magelang 52 jiwa, Kabupaten Klaten 29 jiwa, dan Boyolali 10 jiwa. Orang yang mengungsi mencapai 410.388 Orang.
ADVERTISEMENT