Megamendung hingga Cipayung Macet Saat Uji Coba Sistem Baru di Puncak

27 Oktober 2019 10:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arus lalu lintas di kawasan Puncak Bogor di hari pertama uji coba sistem kanalisasi. Foto: Dok. kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Arus lalu lintas di kawasan Puncak Bogor di hari pertama uji coba sistem kanalisasi. Foto: Dok. kumparan
ADVERTISEMENT
Sistem kanalisasi 2-1 sebagai pengganti sistem one way (satu jalur) yang biasa digunakan di jalur puncak mulai diuji coba, Minggu (27/10). Kanalisasi 2-1 dilakukan sebagai upaya untuk mengurai kemacetan parah di jalur Puncak yang kerap terjadi di akhir pekan dan hari libur nasional.
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi, saat ini sistem kanalisasi 2-1 sedang diuji coba untuk arah dari Jakarta menuju Puncak. Sistem one way yang biasanya diberlakukan di pagi hari, kini ditiadakan.
Suasana kawasan Puncak di hari pertama Uji coba penghapusan sistem buka tutup. Foto: Dok. kumparan
Dari tiga lajur yang ada di Jalan Raya Puncak, dua lajur digunakan untuk kendaraan dari arah Jakarta menuju Puncak. Sementara satu lajur lainnya digunakan untuk kendaraan dari arah Puncak menuju Jakarta.
Untuk pembatas lajur, petugas menggunakan traffic cone. Petugas baik dari kepolisian, Dishub dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) juga berada di jalur Puncak untuk melakukan pemantauan dan mengatur arus lalu lintas.
Sementara arus lalu lintas di Jalan Raya Puncak sejak sistem kanalisasi 2-1 diuji coba pagi tadi masih terpantau padat. Kemacetan masih terjadi di beberapa titik, salah satunya di simpang Pasir Muncang, Megamendung dan Cipayung.
Arus lalu lintas di kawasan Puncak Bogor di hari pertama uji coba sistem kanalisasi. Foto: Dok. kumparan
Traffic cone yang dipasang sebagai pembatas lajur, nampak beberapa ada yang terjatuh karena tersenggol badan mobil dan motor. Jarak antar traffic cone juga berjauhan sehingga memberi ruang untuk kendaraan menyalip kendaraan di depannya.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, dengan adanya traffic cone di tengah lajur membuat kendaraan roda empat tidak bisa menyalip kendaraan sembarangan. Kendaraan yang menuju Puncak rata-rata melaju dengan kecepatan 20-40 km per jam.
Suasana kawasan Puncak di hari pertama Uji coba penghapusan sistem buka tutup. Foto: Dok. kumparan
"Alhamdulillah, dari subuh petugas semua sudah siaga, traffic cone sudah dipasang. Sekarang kita lihat sudah tidak seperti biasanya (macet parah). Mudah-mudahan ini adalah suatu perubahan yang signifikan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar Puncak, Cisarua, Megamendung dan Ciawi," kata Bupati Bogor, Ade Yasin ditemui di Puncak, Minggu (27/10).
Suasana kawasan Puncak di hari pertama Uji coba penghapusan sistem buka tutup. Foto: Dok. kumparan
Ade belum bisa memastikan apakah sistem ini benar-benar akan diberlakukan permanen atau tidak. Polisi masih punya satu kali lagi uji coba sebelum menentukan apakah sistem ini resmi berlaku atau kembali ke sistem lama yang sudah berlaku puluhan tahun.
ADVERTISEMENT
"Uji coba ini kalau sukses kita lanjutkan di tanggal 3 November, itu adalah uji coba kedua, kalaupun nanti sukses lagi maka ini akan secara permanen 2-1 akan kita berlakukan di sini. Jadi tidak ada lagi jam naik atau jam turun," sambungnya.