Megawati Bicara Pemisahan TNI-Polri di Tengah Rencana Revisi UU TNI

24 Mei 2024 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Rakernas V di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024). Foto: YouTube/PDI Perjuangan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Rakernas V di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024). Foto: YouTube/PDI Perjuangan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menceritakan proses pemisahan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) menjadi TNI-Polri saat memberikan sambutan di acara Rakernas V PDIP.
ADVERTISEMENT
Mega mengungkapkan, bahwa reformasi lahir sebagai koreksi menyeluruh termasuk dwifungsi ABRI pada era Orde Baru yang dinilai tidak menunjukkan semangat demokrasi.
“Pada masa kepemimpinan saya sebagai presiden kelima, reformasi telah memisahkan TNI dan Polri,” kata Megawati di acara tersebut yang digelar di Ancol, Jakarta pada Jumat (24/5).
“Kedua lembaga ini dituntut profesional, melepaskan diri dari dwifungsi ABRI dan bersikap netral dalam pesta demokrasi,” sambungnya.
Megawati menceritakan, saat itu dirinya mendapat mandat dari MPR untuk memisahkan ABRI karena di zaman Orba digunakan sebagai mesin politik.
“Selama Orba digunakan sebagai mesin politik melalui fungsi sosial politiknya. Pemisahan ini jangan lupa lho ini keputusan MPR lho. Tap MPR-nya ada. Dilakukan sebagai kehendak rakyat,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Megawati lantas berpesan agar TNI dan Polri saat ini bisa belajar dari senior-seniornya agar bertindak netral.

Rencana Revisi UU TNI

Prajurit Kopasgat TNI mengikuti apel gelar kekuatan TNI untuk pengamanan Pemilu 2024 di Lapangan Taxy Way Echo Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (1/2/2024). Foto: Indrianto Eko Suwarso/Antara Foto
Anggota Komisi I TB Hasanuddin mengatakan, memang sudah ada pembahasan terkait revisi UU TNI. Namun, belum ada kejelasan mengenai progres. Padahal, revisi UU TNI sudah masuk Prolegnas 2020-2024.
"Jadi tadi baru ngobrol bagaimana revisi UU TNI apakah sudah sampai ke Baleg atau langsung ke Komisi I, belum ada kejelasan kami sedang perdalam," kata TB Hasanuddin kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
Purnawirawan TNI ini mengaku sudah mendapat bocoran terkait revisi UU TNI. Hanya saja, ia enggan membocorkan kepada publik.
"Substansinya seperti apa, saya juga belum dapat, saya pribadi hanya dapat bocoran-bocoran tetapi saya tidak bisa membukanya ke publik dulu," ucap dia.
ADVERTISEMENT
"Kalau nanti sudah dapat kepastian saya akan diskusikan dengan teman-teman seperti apa revisinya begitu," tambah dia.