Megawati Ingatkan Polri Punya Dedikasi saat Atasi Radikalisme dan Terorisme

7 November 2021 14:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengungkapkan ada sejumlah hal yang harus dimiliki Polri dalam melindungi Indonesia. Salah satu hal terpenting yang harus dimiliki Polri adalah dedikasi tinggi dalam menangani ancaman radikalisme dan terorisme.
ADVERTISEMENT
“Mereka harus punya dedikasi. Saya adalah warga negara Pancasila Indonesia. Kalau disuruh menangani radikalisme, terorisme. Mereka yang akan menjadi pemimpin nasional di kemudian hari. Harus, harus, harus tiga kali memikirkan hal ini,” kata Megawati dalam acara peringatan 100 Tahun Kapolri ke-5 Hoegeng Iman Santoso sekaligus peluncuran buku Dunia Hoegeng, 100 Tahun Keteladanan, Minggu (7/11).
Lebih lanjut, Megawati mengatakan, Polri juga harus memiliki semangat juang, bukan hanya keinginan untuk naik pangkat. Ketum PDI Perjuangan itu mencontohkan, saat menjadi Wakil Presiden, ia pernah terjun langsung dalam kegiatan Bawah Kendali Operasi (BKO) untuk mengetahui langsung bagaimana kinerja Polri dan TNI serta keadaan lapangan.
Megawati berharap sifat juang seperti itu dapat dimiliki setiap anggota Polri.
ADVERTISEMENT
Gedung Mabes Polri. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
“Saya mau tahu sebagai Wapres. Bukan untuk menyombongkan diri, tidak, [tapi] karena saya mau lihat sendiri seperti apa kejadiannya. Saya enggak mau hanya laporan. Saya tidak diizinkan tadinya oleh Kapolri Pak Dai Bachtiar, TNI, Panglima, dari BIN. ‘Tidak boleh, Ibu tinggal di darat. Akhirnya supaya win-win solution saya tinggal di kapal perang hampir 10 hari,” ujar Ketua Dewan Pengarah BPIP itu.
“Kenapa? Karena saya punya semangat juang. Itu yang saya inginkan juga dari polisi, bukan hanya tugas rutin belaka hanya karena ingin naik pangkat belaka. No,” imbuhnya.
Selain itu, Megawati mengingatkan bahwa Polri juga harus memperhatikan anak buahnya. Sama halnya pada saat dia turun langsung dalam BKO di Maluku.
“Saya tanya pada Pak Dai sebagai Kapolri coba tolong tunjukkan. [Dia bilang] ‘Ibu berani kalau lihat jenazah?’ [Saya] berani foto-foto, diberikan persenjataan, bom molotov dan sebagainya. Itu waktu di Maluku, di Kalbar dan lain sebagainya. Saya turun sendiri. Kenapa? Itu kewajiban saya karena saya punya anak buah, saya ingin memperhatikan mereka,” papar dia.
ADVERTISEMENT