Megawati: Jakarta Sekarang Jadi Amburadul, City of Intellect Harusnya Dilakukan

10 November 2020 12:40 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan saat menerima penghargaan serta kerja sama antara BMKG, Basarnas dan PDIP di Auditorium BMKG.   Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan saat menerima penghargaan serta kerja sama antara BMKG, Basarnas dan PDIP di Auditorium BMKG. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyebut kondisi Jakarta sekarang cukup amburadul. Hal itu karena Jakarta tidak menjadi salah satu kota yang menerapkan konsep city of intellect.
ADVERTISEMENT
Awalnya Megawati menjelaskan konsep city of intellect kali pertama disampaikan oleh Bung Karno. Menurut dia, modal dasar yang harus dimiliki sebuah kota agar bisa disebut kota yang baik adalah menerapkan konsep city of intellect.
"Modal dasar untuk memberikan penganugerahan pada banyak kota, untuk pengertian siapa yang mendekati secara lapangan, yang seperti apa yang dikatakan Bung Karno, yang telah dibuat beliau yaitu city of intellect," kata Megawati saat menyampaikan pidato secara virtual, Selasa (10/11).
Jakarta, kata Megawati, harusnya bisa menerapkan konsep ini sekarang.
"Persoalannya sekarang Jakarta jadi amburadul karena seharusnya city of intellect dapat dilakukan. Tata kota, master plan siapa yang buat, tentunya para akademisi," kata Ketum PDIP ini.
ADVERTISEMENT
Megawati kemudian menceritakan kenangannya saaat pertama kali pindah dari Yogyakarta ke Jakarta. Ia saat itu ingin belajar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Namun, apa daya, banyak teman-temannya di Jakarta menggunakan bahasa yang informal.
com-Patung Selamat Datang Foto: Shutterstock
"Saya senang sekali diundang untuk ini karena saya adalah saksi melihat kota Jakarta ini. Dulu waktu pindah dari Jogja tahun 50, saya enggak bisa berbahasa Indonesia yang baik, yang proper. Karena teman-teman saya ngomongnya lu, gue," ujar Ketua Dewan Pengarah BPIP ini.
"Karena kan masyarakat Betawi ya. Jadi bapak, ibu saya suka pusing. Ya, saya belajar bahasa Indonesia yang baik tapi kalau keluar gimana saya berbahasa Indonesia yang baik kalau teman saya lu, gue," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Megawati kemudian bercerita bahwa dulu yang dikenal dari Jakarta hanyalah kawasan Menteng. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, kawasan lain akhirnya juga dikenal.
"Dan Jakarta itu hanya Menteng inilah. makanya anak-anak di Menteng dibilang lu tinggal di mana, saya Anmen (anak Menteng). Jadi kebayang enggak saya ngalamin. Baru setelah itu ada Kebayoran dan lain-lain," pungkasnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: