Megawati ke Korsel: Hadiri Pelantikan Presiden, Terima Gelar Profesor Kehormatan

8 Mei 2022 20:05 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tiba di Korsel, Minggu (8/5/2022). Foto: PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tiba di Korsel, Minggu (8/5/2022). Foto: PDIP
ADVERTISEMENT
Presiden Ke-5 RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengunjungi Korea Selatan, Minggu (8/5). Megawati akan melakukan sejumlah kegiatan selama di Korsel.
ADVERTISEMENT
Mulai dari menghadiri pelantikan Presiden baru Korsel, Yoon Suk Yeol, hingga menerima penganugerahan gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of the Arts (SIA). Ini adalah kunjungan pertama Megawati keluar negeri sejak pandemi COVID-19.
Tiba di Korsel hari ini, Megawati disambut langsung oleh Dubes Indonesia untuk Korsel Gandi Sulistiyanto, Deputi Jenderal MOFA dan Atase Pertahanan RI di Seoul.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan Megawati didampingi sejumlah pengurus partai. Di antaranya, Bendahara Umum DPP PDIP Olly Dondokambey, dan Ketua DPP PDIP bidang Kelautan, Perikanan, dan Nelayan Rokhmin Dahuri.
"Setelah dua tahun masa pandemi, ini baru pertama kali bagi Ibu Megawati keluar dan naik pesawat. Baru ini setelah pandemi. Selama pandemi, belum pernah Ibu Mega naik pesawat keluar negeri. Bahkan selama pandemi, Ibu Megawati juga tidak pernah ke Bali," ujar Hasto melalui keterangan tertulisnya, Minggu (8/5).
ADVERTISEMENT
Hasto menambahkan kehadiran Megawati dalam acara pelantikan Presiden Yoon Suk Yeol bersifat khusus karena diundang langsung oleh Presiden terpilih. Megawati dijadwalkan menghadiri acara pelantikan pada Selasa (10/5), pukul 10.30 waktu setempat. Malam harinya, ia akan memenuhi undangan jamuan makan malam oleh Presiden Yoon.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Tak hanya menghadiri pelantikan, Megawati, juga diagendakan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Yoon.
Setelah itu, Megawati akan bertolak ke Gedung Seoul Institute of the Arts untuk menghadiri upacara penganugerahan gelar profesor kehormatan baginya. Untuk diketahui, SIA sebagai pemberi gelar adalah institusi pendidikan ternama yang sudah berdiri lebih dari 60 tahun.
Hasto menjelaskan, gelar profesor yang diberikan SIA kepada Megawati didasarkan atas kontribusi besarnya dan komitmennya di bidang kemanusiaan. Terutama, dalam memperjuangkan perdamaian di Semenanjung Korea, serta perhatiannya yang begitu besar terhadap demokrasi, lingkungan dan kebudayaan.
ADVERTISEMENT
"Bahkan Ibu Mega pernah jadi utusan khusus Presiden Korea Selatan untuk ke Korea Utara dalam menjalankan diplomasi perdamaian. Karena pada dasarnya Korea ini kan satu bangsa dua negara," kata Hasto.
"Hanya karena perbedaan ideologi akibat perang dingin, kemudian terpecah jadi dua negara, sehingga proses reunifikasi Korea harus terus menerus dijalankan dengan cara damai dan dialog. Diplomasi kebudayaan merupakan pendekatan penting yang bisa dilakukan," ucap Hasto.
Megawati dikenal sebagai sedikit pemimpin yang bisa diterima oleh pihak Korea Utara. Hal ini terkait hubungan historis antara ayah Megawati, Sukarno, dan Great Leader Korea Utara, Kim Il Sung.
Dunia mencatat, bagaimana bunga anggrek yang diberikan Bung Karno dikenal dengan nama Kimilsungnia. Bunga anggrek ini sekarang menjadi simbol bunga persahabatan antara Indonesia dan Korea Utara.
ADVERTISEMENT
Gelar dari SIA ini bukan yang pertama dari Korsel untuk Megawati. Sebelumnya, Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila itu juga turut menerima gelar doktor honoris causa dari beberapa universitas di Korea.
Pemberian gelar profesor dari SIA ini, menurut Hasto, menjadi penting di tengah ketegangan hubungan Selatan dan Utara saat ini, terutama setelah Korea Utara belum lama ini meluncurkan rudal balistik.
Puan Maharani di acara Pengukuhan Megawati Soekarnoputri sebagai Profesor Kehormatan di Unhan, Jumat, (11/6). Foto: Youtube/PDIP
"Sebab Ibu Mega yang konsisten dalam membangun dan mewujudkan perdamaian di Korea, diharapkan dengan kepemimpinan Ibu Mega yang diterima kedua belah pihak, dalam membantu proses dialog bagi masa depan peninsula itu. Dan di sinilah pemberian profesor kehormatan diberikan kepada Ibu Megawati dari Seoul Institute of the Arts. Karena memang pendekatan kebudayaan itu suatu hal yang sangat penting," ungkap Hasto.
ADVERTISEMENT
SIA, kata Hasto, sebelum memberikan gelar profesor kehormatan juga telah melakukan kajian-kajian terhadap kepemimpinan Megawati dan dedikasinya terhadap kebudayaan.
"Kalau kita lihat ke dalam, PDI Perjuangan adalah satu-satunya partai di Indonesia yang memiliki Badan Kebudayaan. Kebudayaan sebagai ruang dialog dalam politik itu juga hanya diwujudkan PDI Perjuangan. Kita punya Badan Kebudayaan yang terbukti efektif dalam menjabarkan Pancasila melalui jalan Trisakti," kata Hasto.
Gelar profesor kehormatan dari SIA ini akan menjadi yang kedua untuk Megawati. Sebelumnya, pada Juni 2021 lalu, Megawati juga pernah menerima gelar Profesor kehormatan dari Universitas Pertahanan (Unhan) RI di Bidang Kepemimpinan Strategik.
Untuk urusan gelar doktor kehormatan, tercatat Megawati sudah menerima sembilan.
Mantan Presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri, terima Doktor Honoris Causa di Jepang. Foto: Dok. PDIP
Berikut daftar sembilan gelar yang pernah diterima Megawati.
ADVERTISEMENT
1. Waseda University of Tokyo, Tokyo, Jepang, 29 September 2001 (Bidang Politik).
2. Moscow State Institute of International Relations (MGIMO), Moskow, Rusia, 22 April 2003 (Bidang Politik).
3. Korea Maritime and Ocean University, Busan, Korea Selatan, 19 Oktober 2015 (Bidang Politik).
4. Universitas Padjajaran (UNPAD), Bandung, Indonesia, 25 Oktober 2016 (Bidang Politik dan Pemerintahan).
5. Universitas Negeri Padang (UNP), Kota Padang, Indonesia, 27 September 2017 (Bidang Pendidikan Politik).
6. Mokpo National University, Kota Mokpo, Korea Selatan, 16 November 2017 (Bidang Demokrasi Ekonomi).
7. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Bandung, Indonesia, 8 Maret 2018 (Bidang Politik dan Pemerintahan).
8. Fujian Normal University (FNU), Fuzhou, Fujian, Tiongkok, 5 November 2018 (Bidang Diplomasi Ekonomi).
ADVERTISEMENT
9. Soka University Japan, Tokyo, Jepang, 8 Januari 2020 (Bidang Kemanusiaan).