Megawati ke Nadiem: Tanggung Jawab Anda Berat Lho

24 November 2020 16:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua umum PDIP, Megawati Soekarno Putri di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu (19/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua umum PDIP, Megawati Soekarno Putri di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu (19/2). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menyinggung pengetahuan masyarakat tentang sejarah Indonesia yang terukir sejak zaman Presiden Sukarno dalam webinar bertajuk Bung Karno dan buku-bukunya, Selasa (24/11). Webinar ini juga dihadiri oleh Mendikbud Nadiem Makarim.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Megawati juga mengingatkan tugas Nadiem Makarim yang dinilai berat dalam mendidik generasi penerus Indonesia. Salah satunya agar mereka memahami sejarah Indonesia.
"Kalau kita bicara sejarah, maunya sejarah apa yang kita punya? kita bikin sendiri-sendiri? Kita tulis maunya ke mana saja. Coba hayo Pak Nadiem, saya nyebut Anda karena tanggung jawab berat lho," kata Megawati kepada Nadiem.
Mendikbud Nadiem Makarim saat melakukan rapat kerja dengan Komisi X DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Megawati mengatakan Nadiem memiliki tanggung jawab mendidik generasi penerus agar mengetahui sejarah berdirinya Indonesia dengan baik. Dengan memiliki pengetahuan dan pemahaman tersebut, barulah generasi tersebut memiliki akar yang kuat untuk mencintai bangsanya.
"Buat pendidik putra putri bangsa, menjadi anak yang punya akar yang kuat bagi bangsanya, bukan bagi saya," ujar Megawati.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Ketum PDIP itu mencontohkan pengenalan sejarah Indonesia dapat dilakukan dengan memperkenalkan Bung Karno sebagai proklamator melalui buku karya tulisnya. Sebab, kata dia, saat ini masih ada masyarakat yang belum mengenal sosok ayahnya itu.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh pihak mulai kembali menghayati sejarah terbentuknya bangsa Indonesia.
"Hal-hal ini kan sejarah kita, kita lho bukan saya, yang harus kita hayati. Cara menghayatinya gimana? Kan harus, kalau saya mengerti maksudnya, mau sosialisasikan lagi untuk bicara soal Bung Karno lagi," tandas dia.