Megawati: Pancasila Bisa Jadi Solusi Masalah Kemanusiaan di Dunia

8 Januari 2020 14:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri, terima Doktor Honoris Causa di Jepang. Foto: Dok. PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri, terima Doktor Honoris Causa di Jepang. Foto: Dok. PDIP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mendapatkan gelar doktor honoris causa (DR HC) di bidang kemanusiaan dari Universitas Soka, Tokyo, Jepang, Rabu (8/1). Dalam orasi ilmiahnya, Megawati menyebut Pancasila bisa menjadi solusi mengatasi fenomena post truth.
ADVERTISEMENT
"Pancasila bisa jadi solusi atas fenomena baru yang membahayakan kemanusiaan di abad ke-21 ini, yaitu yang dikenal dengan istilah post truth," kata Megawati di depan mahasiswa Universitas Soka dalam keterangannya, Rabu (8/1).
Ia menjelaskan, post truth adalah kondisi saat kebenaran sengaja ditutupi sehingga tidak relevan lagi. Dari segi politik, kata Megawati, hal ini ditandai dengan objektivitas dan rasionalitas semu yang bertolak belakang dengan fakta dan mengabaikan kebenaran.
Mantan Presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri, terima Doktor Honoris Causa di Jepang. Foto: Dok. PDIP
Jika hal ini dibiarkan, menurutnya, konsep kemanusiaan hanya akan menjadi wacana belaka dan melahirkan manusia yang tidak mampu membedakan mana yang benar dan salah. Ia menyebut, orang-orang tersebut tidak akan ragu melakukan kekerasan atas nama kebenaran.
"Kebenaran yang bersandar pada keyakinan pribadi atau kelompoknya saja," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selain bisa menjadi solusi post truth, Megawati menyebut, Pancasila juga bisa jadikan falsafah kemanusiaan yang universal. Dalam artian, Pancasila bisa digunakan secara internasional dengan menghadirkan nilai kemanusiaan dalam bentuk perdamaian dunia.
"Kemanusiaan sejatinya selalu melekat pada diri setiap manusia. Manusia yang benar-benar manusia, adalah manusia yang berperikemanusiaan," ucap Megawati.
Mantan Presiden Indonesia, Megawati Soekarnoputri (kiri), terima Doktor Honoris Causa di Jepang. Foto: Dok. PDIP
Apalagi, ia menilai, kemanusiaan merupakan syarat mutlak terbentuknya perdamaian dunia. Gagasan tersebut, sejalan dengan pidato Bung Karno di Sidang Umum PBB tahun 1960 silam yang berjudul 'To Build The World Anew'.
Dalam pidatonya, Bung Karno menyebut, dunia harus dibangun kembali dengan prinsip bebas dari penindasan, bebas dari kemiskinan, bebas dari rasa takut, bebas mengeluarkan pendapat, hingga bebas menggerakkan aktivitas sosial. Konteks itulah yang digunakan saat merumuskan Pancasila yang dianggap bisa menjadi jawaban dunia untuk mewujudkan kemanusiaan.
ADVERTISEMENT
"Bung Karno menegaskan bahwa Pancasila bukan hanya mengandung makna nasional bagi bangsa Indonesia, sesungguhnya Pancasila juga mempunyai arti universal dan dapat digunakan secara internasional," ungkapnya.
Megawati lalu mengajak seluruh masyarakat di dunia untuk menggenggam kemanusiaan di hati dan jiwa. Sebab, dengan kemanusiaan tersebut, seluruh pihak bisa menjadikan hidupnya lebih bermakna.
"Peluk erat kemanusiaan dalam pikiran, karena manusia yang berpikir dalam kemanusiaan akan hidup dalam kegembiraan dan menjadi manusia yang merdeka," tandasnya.