Megawati: Perdamaian Dunia Bisa Terwujud Jika Kedaulatan Negara Dihormati

15 September 2022 23:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya di Jeju Forum for Peace and Prosperity Tahun 2022, Kamis (15/9/2022). Foto: PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya di Jeju Forum for Peace and Prosperity Tahun 2022, Kamis (15/9/2022). Foto: PDIP
ADVERTISEMENT
Presiden ke-5 RI, Prof. Dr (HC) Megawati Soekarnoputri mendorong spirit Pancasila dan Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955 dan Gerakan Non Blok (GNB) diadopsi oleh negara di dunia untuk menghentikan peperangan dan menciptakan perdamaian.
ADVERTISEMENT
Megawati menjelaskan, perdamaian abadi merupakan salah satu tujuan bernegara bangsa Indonesia.
“Kami memiliki credo: “bahwa sesungguhnya kemerdekaan ialah hak segala bangsa, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”. Begitu bunyinya,” kata Megawati dalam pidatonya di Jeju Forum for Peace and Prosperity tahun 2022 di Korea Selatan, Kamis (15/9).
Megawati menerangkan, perlu diingat perdamaian dunia hanya dapat diwujudkan apabila setiap negara menghormati kedaulatan suatu negara dan menjunjung tinggi kemanusiaan.
Megawati menuturkan, ketika dunia terbagi dalam dua blok yang saling bertikai, bangsa Asia dan Afrika telah memberikan kontribusi penting melalui Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Gerakan Non Blok.
“Spirit konferensi tersebut tetap relevan hingga saat ini. Spirit yang menjadi jembatan perdamaian dan terciptanya solidaritas antar bangsa untuk bersatu mengakhiri segala bentuk perang dan tindakan kekerasan atas nama kepentingan nasional suatu negara,” ujar Megawati.
ADVERTISEMENT
Megawati kemudian menyampaikan pandangan Presiden Pertama Indonesia Soekarno. Menurutnya, selama ini dunia masih diwarnai ketidakadilan dan penjajahan dalam segala bentuknya. Oleh sebab itu, sistem internasional akan selalu bersifat anarkis.
Presiden ke-1 RI Soekarno. Foto: AFP
Ketua Dewan Pengarah BRIN itu lantas menyinggung pidato Soekarno di PBB pada 1960 yang dikenal dengan To Build The World A New. Bung Karno kala itu menyerukan pentingnya penguatan kewenangan PBB di dalam menciptakan perdamaian.
Syaratnya, PBB harus melakukan reformasi internal dengan menempatkan setiap anggota PBB memiliki kedudukan yang sama dan sederajat, tanpa adanya preferensi hak veto.
“Itulah demokratisasi di lembaga dunia tersebut. Dalam upaya ini, guna memperkuat seluruh landasan filosofi kelahiran PBB, Ir. Soekarno mengusulkan Pancasila menjadi bagian Piagam PBB,” ujar Megawati.
ADVERTISEMENT
“Dengan Pancasila, persaudaraan dunia dibangun, agar bangsa-bangsa hidup berdampingan secara damai, dan berjuang bersama bagi dunia yang lebih makmur dan berkeadilan,” kata Megawati.
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya di Jeju Forum for Peace and Prosperity Tahun 2022, Kamis (15/9/2022). Foto: PDIP
Lebih lanjut, Megawati mengatakan gagasan pokok untuk mewujudkan tata dunia baru masih tetap relevan dalam situasi apa pun. Dunia yang damai, makmur, dan berkeadilan adalah suara keinginan seluruh msyarakat dunia.
"Melalui Jeju Forum ini, marilah kita bergandengan tangan dalam satu solidaritas bangsa-bangsa yang mendambakan perdamaian abadi. Seluruh komitmen perdamaian tersebut dimulai dari sini, dari Jeju, bumi perdamaian,” pungkas Megawati.