Megawati Resmikan Jalan, Monumen, dan Rumah Adat Bung Karno di Maluku Tengah

21 Juni 2021 17:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden ke-5 RI Megawati resmikan rumah adat hingga monumen Sukarno di Masohi, Maluku Tengah. Foto: Dok. PDIP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden ke-5 RI Megawati resmikan rumah adat hingga monumen Sukarno di Masohi, Maluku Tengah. Foto: Dok. PDIP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri meresmikan rumah adat atau baileo, jalan, dan monumen atas nama Presiden Sukarno di Masohi, Maluku Tengah secara virtual. Peresmian itu bertepatan dengan peringatan haul wafatnya Bung Karno ke 51.
ADVERTISEMENT
Megawati melakukan peresmian dengan menandatangani batu prasasti pembangunan infrastruktur itu di Jakarta. Setelah menandatangani batu prasasti, Megawati mengatakan Bung Karno pernah berkeinginan agar Masohi menjadi ibukota Provinsi Maluku.
"Sebelum ada otonomi daerah, saya pernah ke Masohi dan saya melihat sebenarnya letaknya sangat memungkinkan," kata Megawati dari kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Senin (21/8).
Megawati mengatakan peresmian infrastuktur ini menjadi istimewa karena dilakukan di bulan Juni yang merupakan Bulan Bung Karno (BBK). Selama bulan Juni, terdapat beberapa peristiwa bersejarah, termasuk lahirnya Pancasila di 1 Juni, kelahiran Bung Karno pada 6 Juni, hingga wafatnya di 21 Juni.
"Sudah 51 tahun lalu Bung Karno wafat kembali ke hadirat Allah SWT. Terima kasih atas doa yang dipanjatkan. Banyak sekali yang mengirim doa haul 51 tahun ini kepada saya. Walau secara fisik Bung Karno sudah tak ada, namun cita-cita dan perjuangan beliau selalu hidup di kita," ujar putri Bung Karno ini.
ADVERTISEMENT
Ketum PDIP itu menuturkan Bung Karno membuat kota itu bernama 'Masohi' yang berarti gotong royong, yang terinspirasi dari intisari Pancasila. Dia pun berharap nilai Pancasila tertanam di hati masyarakat.
Presiden ke-5 RI Megawati resmikan rumah adat hingga monumen Sukarno di Masohi, Maluku Tengah. Foto: Dok. PDIP
"Jadi Pancasila, maknanya adalah kegotongroyongan dari warga bangsa Indonesia. Saya harap ini jangan hanya disebutkan di mulut, tetapi harus dimasukkan ke dalam hati kita dan kita laksanakan," tegas Megawati.
Selain itu, Megawati berharap baileo, monumen, dan jalan Ir. Soekarno itu, dapat menjadi sarana bertemunya masyarakat, khususnya anak-anak muda. Jangan sampai fasilitas itu tidak dimanfaatkan dengan baik.
"Dengan demikian akan terbangun generasi baru yang pintar dan tangguh, yang bisa menghadapi tantangan peradaban dunia baru, tak seperti yang pernah kita alami lagi," kata Megawati.
ADVERTISEMENT
Megawati didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di rumahnya. sementara itu, di Maluku Tengah, hadir secara langsung Ketua DPP PDIP Komaruddin Watubun dan Djarot Saiful Hidayat, bersama Kepala Sekretariat DPP PDIP Yoseph Aryo Adhi, Gubernur Maluku Murad Ismail bersama istrinya Widya Pratiwi, dan Bupati Maluku Tengah Tuasikal Abua.
Megawati Ingin Populerkan Salam Pancasila
Dalam kesempatan itu, Megawati juga menyampaikan keinginannya untuk mempopulerkan 'Salam Pancasila' agar masyarakat ingat tentang pentingnya nasionalisme dan persatuan bangsa dalam menjaga kemerdekaan.
Megawati mengatakan dirinya ditugaskan menjadi Ketua Dewan Pengarah BPIP oleh Presiden Jokowi agar Pancasila tidak hanya di mulut masyarakat Indonesia. Namun, Pancasila hidup di hati dan dilaksanakan.
Presiden ke-5 RI Megawati resmikan rumah adat hingga monumen Sukarno di Masohi, Maluku Tengah. Foto: Dok. PDIP
"Dulu saya pekikkan 'merdeka', orang menertawakan saya. Katanya, sudah merdeka, kenapa pekik-pekik merdeka? Itu sebenarnya saya lakukan untuk mengingatkan bahwa kita adalah bangsa merdeka. Jangan mau dijajah lagi," kata Megawati.
ADVERTISEMENT
"Kalau sekarang saya mau banyak menyebutkan Salam Pancasila. Saya hendak mempopulerkannya. Karena setelah merdeka, kita punya dasar negara Pancasila. Untuk mengingatkan kita kembali sebagai nasionalis yang cinta pada negara ini," tutup Megawati.