Megawati Respons Kritik soal Minyak Goreng: Saya Dibilang Tak Ada Empati

28 Maret 2022 16:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menceritakan banyak kritik dialamatkan padanya setelah ia menyarankan cara menghemat minyak goreng dengan tidak memasak dengan cara menggoreng. Karena ucapan itu, banyak orang menyebutnya tidak memiliki empati.
ADVERTISEMENT
“Saya dan Pak Sekjen diskusi. Waktu saya katakan ‘bagaimana ya ibu-ibu, kok sangat terganggu minyak goreng itu’ langsung saya ditembak. Ada yang katakan 'Oh, ini pemimpin orang cilik seperti tidak ada empati' lalu ada tayangan ibu yang demo, minyak itu sudah kolaps. Jadi saya makin prihatin,” kata Megawati secara virtual dalam Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Senin (28/3).
Megawati pun menegaskan bahwa anjuran untuk tidak menggunakan minyak goreng disampaikannya karena alasan kesehatan. Ia juga menyorot persoalan stunting di Indonesia karena kurangnya asupan gizi yang baik.
“Padahal sebenarnya dalam urusan makanan karena ini asupan. Saya bicara sama Pak Hasto, BKKBN, tapi ditambah tugas Pak Jokowi tangani stunting. Jadi karena saya orang yang senang bertanya pada orang, karena malu bertanya sesat di jalan. Tidak ada salahnya tambah pengetahuan, diskusi, dengarkan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
“Saya lalu prihatinnya menjadi-jadi ternyata stunting masalah asupan. Asupan bukan sembarangan, rakyat harus makanan sehat. Jadi saya bantu beri pengetahuan bagi ibu-ibu yang mau tambah pengetahuannya asupan itu. Jangan chik-chiki terus. Pasti kenyang, tetapi sehat apa tidak?” tanya dia.
Djarot Syaiful Hidayat dan Hasto berpose dengan hasil olahan minyak kelapa sebagai cara alternatif menggoreng di Sekolah DPP PDIP di Lenteng Agung, Jakarta (28/3/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Karena itu, Megawati menegaskan pernyataannya terkait minyak goreng adalah imbauan agar masyarakat mulai mengkonsumsi makanan bergizi sehingga angka stunting dapat ditekan.
“Bukan demikian (Megawati tidak empat soal minyak goreng). Saya ingin menerangkan, makanan itu harus bermanfaat bagi siapa? Kita dan keturunan kita. Pak Jokowi dengan begitu serius, saya sampai lupa bilang ketika kita akan Indonesia Emas 2045, ternyata beliau sampai tugasi masalah stunting, sudah ada penurunan,” jelas dia.
Beberapa cara disebutkan Mega untuk memulai hidup sehat tanpa menggoreng makanan. Ia mencontohkan berbagai makanan khas Sunda yang justru dimasak dengan cara mentah, dikukus, hingga direbus.
ADVERTISEMENT
“Kalau di Sunda, saya kan kuliah di Bandung, setiap orang Sunda kalau tidak tahu sambal aneh. Sambalnya mantap dan segar. Lalu daun-daunan yang dimakan mentah, dikukus atau direbus. Pasti ada. So, maksud saya apa semua harus digoreng, kan tidak? Ada yang bisa dikukus dan sebagainya. Ini introduksi kembali cara buat makanan sehat,” beber Mega.
“Jadi, saya buka diri, makanan-makanan lezat pengganti gorengan dengan direbus, kukus, dipanggang, itu semua kalau dibikin enak,” tandasnya.