Megawati: Saya Pusing Kepala Anak Dibunuh Orang Tuanya Sendiri, Why?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Bayangkan. Kok mau, ya, digampar sama suami? Kalau saya, sih, enggak mau. Loh iya, dong, dari sisi agama dikatakan kaum laki-laki adalah imamnya. Imamnya, imam is sesuatu yang harus, maksud saya, high class. Tapi kenapa kenyataannya tidak?" kata Megawati dalam Sarahsehan Nasional Indonesia Muda Membaca secara virtual, Selasa (29/6).
Megawati juga prihatin dengan kasus anak membunuh orang tuanya sendiri. Ia sampai pusing karena berita seperti itu terus muncul di TV.
"Kalau lihat TV sekarang, aduh, saya sampai pusing kepala. Anak dibunuh orang tua nya sendiri, anak membunuh orang tuanya sendiri. Why?" tanya Megawati.
"Why? Coba, deh, tolong dipikirkan. Nanti ngomong, deh, diskusi-diskusi dah. Why? Dipandu dah," lanjutnya.
Megawati kemudian mengutip pernyataan Mahatma Ghandi yang mengatakan sebuah bangsa harus seperti burung. Sementara menurutnya, burung garuda terbang ke angkasa dengan kepakan dua sayapnya.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini, menurutnya, bisa menjadi contoh situasi rumah tangga.
"Maksud saya, sayapnya iki sopo? Suami istri, laki perempuan. Lah kalau satu keok, mana bisa terbang," pungkasnya.