Megawati: Siapa yang Pegang Komando Pandemi? Kan Ada Satgas, Harusnya Itu, Ya

4 Agustus 2021 15:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
Presiden Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo dan Megawati Soekarnoputri. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengeluhkan masih terjadinya persoalan komando dan komunikasi saat penanganan bencana alam di daerah-daerah. Ia menyebut tidak sedikit pimpinan daerah yang tak memiliki sensitivitas kuat terkait wilayahnya yang rawan terkena bencana.
ADVERTISEMENT
"Kasih tahu mereka yang daerahnya memang kemungkinan ada bencana. Bagi daerah yang tidak nanti saja. Saya sampai heran kalau tanya sendiri sepertinya eksekutifnya awareness-nya enggak kuat," ucap Megawati dalam pelatihan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami yang diadakan Baguna PDIP secara virtual, Rabu (4/7).
Bahkan, Megawati sempat dicurhati Mensos Tri Rismaharini saat dimarahi oleh bupati suatu daerah, karena disebut tidak ada komunikasi dalam pemberian bantuan bagi warga terdampak bencana.
"Seperti Mbak Risma Mensos bilang kepada saya. 'Ibu, ada bupati marah-marah sama saya karena kenapa saya [kepala daerah] tidak dihubungi. Padahal saya berkali-kali menghubungi'. Ini kejadian di lapangan. Jadi siapakah yang memberikan komando?" tutur dia.
Permasalahan ini kemudian disampaikan Megawati ke Presiden Jokowi. Ia meminta Jokowi lebih tegas lagi untuk menentukan siapa yang memegang komando saat terjadi bencana.
Megawati mengisi Pelatihan Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami - Baguna DPP PDIP, Rabu (4/8). Foto: Youtube/DPP PDIP
Apalagi, bencana tersebut sampai harus dibuat status tanggap darurat yang memerlukan penanganan cepat dan tepat.
ADVERTISEMENT
"Saya tanya Pak Jokowi, siapa dalam keadaan, yang saya sebut tanggap darurat, yang memberikan komando. Saya bilang 'Bapak kan kepala negara yang harus langsung [memberi komando] karena ini masalahnya extraordinary'. Monggo dengan segala hormat saya enggak berniat sok tahu. Inilah kelemahan kita. Ketika [bencana] kejadian, kan, terjadi kelumpuhan," jelas Megawati.
Terlebih, di tengah situasi pandemi COVID-19 saat ini, ia melihat sudah ada Satgas khusus yang menangani pandemi. Sehingga, harusnya komando penanganan pandemi diserahkan ke Satgas.
Ilustrasi aktivitas gempa di Indonesia. Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Namun, kenyataannya di lapangan justru berbeda.
"Coba tolong dipikirkan. Saya mau ngomong ke Pak Jokowi, siapakah yang harus pegang komando. Sekarang Satgas pandemi kan ada, harusnya kan itu, ya, sudah begitu. Tapi yang saya lihat lapangan semua bisa dibilang jak-jakan. Saya enggak sabaran," ungkap Megawati.
ADVERTISEMENT
"Ini pertanyaan saya. Ini katanya terbuka, lah monggo sama-sama mikir supaya cepat. Makanya saya bilang tanggap darurat, reaksi cepat, tepat sasaran. Tepat sasaran harus di-create dari awal," tutup dia.