Meksiko Pertimbangkan Pemberian Dosis Keempat Vaksin COVID-19

20 April 2022 2:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona Johnson & Johnson. Foto: Lucy Nicholson/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona Johnson & Johnson. Foto: Lucy Nicholson/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintah Meksiko mempertimbangkan pemberian dosis keempat vaksin COVID-19. Namun hanya kelompok tertentu yang akan menerima dosis keempat.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Kesehatan Meksiko, Hugo Lopez-Gatell, menjelaskan, sejauh ini pemerintah belum berencana meluncurkan booster kedua secara nasional. Namun, kelompok tertentu mungkin akan mendapatkan booster kedua.
Sejauh ini, sejumlah ahli tidak menilik urgensi untuk vaksin dosis keempat. Mereka belum menemukan bukti yang mendukung kebutuhan itu bahkan untuk populasi rentan seperti orang lanjut usia (lansia).
Petugas medis menyuntikan vaksin COVID-19 kepada lansia, di Sollentuna, utara Stockholm, Swedia. Foto: Fredrik Sandberg/TT News Agency/via REUTERS
Dalam sebuah studi di Israel menunjukkan, dosis keempat hanya sedikit meningkatkan perlindungan. Kementerian Kesehatan Israel mulai memberikan booster kedua untuk warganya pada 3 Januari 2022.
Mereka menawarkan vaksin tersebut kepada petugas medis, lansia, dan individu dengan imunodefisiensi (gangguan kekebalan). Mereka menerima dosis booster kedua empat bulan usai dosis vaksin ketiga.
Studi menjelaskan, 18 persen petugas medis yang menerima empat suntikan Pfizer terinfeksi omicron. Sementara sekitar 20 persen penerima suntikan keempat Moderna positif omicron.
Ilustrasi virus corona Omicron. Foto: Shutterstock
Angka tersebut tak berbanding jauh dengan partisipan yang hanya menerima tiga suntikan. Sekitar 25 persen tenaga kesehatan dalam kelompok itu terinfeksi omicron.
ADVERTISEMENT
"Perbandingan respons awal pada dosis keempat dengan respons puncak pada dosis ketiga tidak menunjukkan perbedaan substansial dalam respons humoral atau tingkat antibodi penetral omicron," ungkap riset tersebut.
Maka dari itu, vaksinasi keempat hanya memiliki manfaat kecil bagi kaum muda yang sehat. Kendati demikian, penelitian itu tidak melibatkan populasi yang lebih tua dan rentan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS telah merekomendasikan dosis tambahan itu untuk kelompok rentan. Pihaknya menerangkan, individu dengan gangguan kekebalan berisiko mengalami gejala yang lebih berat.
Ilustrasi vaksinasi. Foto: aslysun/Shuttterstock
Dengan demikian, orang berusia di atas 12 tahun dengan gangguan kekebalan dapat menerima booster kedua. CDC juga merekomendasikan suntikan tersebut untuk penduduk di atas 50 tahun dengan berbagai gangguan mendasar.
ADVERTISEMENT
Booster kedua vaksin mRNA itu diberikan setidaknya 4 bulan setelah booster pertama.
"Ini sangat penting bagi mereka yang berusia 65 tahun ke atas dan mereka yang berusia 50 tahun ke atas dengan kondisi medis mendasar yang meningkatkan risiko penyakit parah akibat COVID-19," jelas direktur badan perlindungan kesehatan itu, Rochelle P. Walensky, dikutip dari laman resmi CDC, Rabu (20/4).
"Mereka paling mungkin mendapat manfaat dari menerima dosis penguat tambahan saat ini," sambung dia.