Melihat Harta Kekayaan Para Pejabat Polri yang Baru Dimutasi

3 Mei 2020 19:07 WIB
comment
14
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Idham Azis (kedua kiri) saat upacara pembaretan FPU 12 Unamid Polri di Cikeas, Jawa barat, Kamis (12/3). Foto: Mirsan Simamora/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Idham Azis (kedua kiri) saat upacara pembaretan FPU 12 Unamid Polri di Cikeas, Jawa barat, Kamis (12/3). Foto: Mirsan Simamora/kumparan
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Idham Azis merombak para pejabat Polri. Tak kurang dari 9 kapolda mengalami pergantian jabatan dalam surat telegram yang tertuang dalam nomor ST/1377/KEP/2020 dan ST/1378/KEP/2020 itu.
ADVERTISEMENT
Selain kapolda, ada jabatan penting lain, seperti Irwasum Polri, Kabaintelkam, Kepala BNPT, dan Kadensus 88 Antiteror yang juga mengalami pergeseran dalam TR yang diteken Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono hari Jumat (1/5).
Lalu, berapa harta kekayaan para jenderal tersebut? Berikut kumparan merangkum LHKPN beberapa saja jenderal hasil mutasi itu berdasarkan data KPK, Minggu (3/5):
Agung Budi tercatat melaporkan harta kekayaan ke KPK pada 15 November 2007 saat menjabat Kepala Kepolisian Kota Besar Yogyakarta, saat itu hartanya Rp 1.952.346.000.
Tidak ada catatan di KPK. kumparan masih mengonfirmasi soal ini.
ADVERTISEMENT
Luthfi melaporkan hartanya ke KPK terakhir pada 2 Maret 2017 saat menjabat sebagai Kapolresta Surakarta. Hartanya tercatat 1.256.133.600.
Tidak ada catatan di KPK. kumparan masih mengonfirmasi soal ini.
Eko Indra termasuk pejabat Polri yang transparan soal harta kekayaan. Dia tercatat 4 kali melaporkan harta kekayaannya kepada KPK sejak menjabat Kapolres Demak tahun 2007.
Secara rinci, 15 November 2007 sebagai Kapolres Demak mencatatkan kekayaan Rp 1.193.749.728, kemudian 1 Mei 2014 sebagai Kepala Bagian Penilaian Kompetensi Biro Pembinaana Karier Staf SDM berharta Rp 2.107.279.270.
ADVERTISEMENT
Lalu melapor lagi pada 31 Desember 2018 sebagai Asisten Kapolri Bidang SDM dengan harta naik dua kali lipat senilai Rp 4.503.630.258), dan terakhir pada jabatan yang sama 31 Desember 2019 dengan harta Rp 4.878.846.153.
Fiandar melaporkan harta kekayaannya 3 kali ke KPK, namun yang diketahui angkanya hanya dua kali. Yaitu saat menjabat Wakapolda Riau melapor pada 18 Juni 2015 dengan harta Rp 2.041.000.000, dan sebagai Kepala Biro Operasi Polda Sumsel dengan jumlah harta yang sama.
Tidak ada catatan di KPK. kumparan masih mengonfirmasi soal ini.
ADVERTISEMENT
Dedi tercatat sekali melaporkan hartanya ke KPK pada 27 September 2007 saat menjabat sebagai Kasatreskrim Polwiltabes Surabaya, dengan harta Rp 761.189.045.
Data LHKPN KPK menampilkan 5 data laporan harta kekayaan anggota Polri dengan nama Aris Budiman. Namun, dari data itu, yang relevan dengan pejabat yang baru dimutasi adalah data Aris Budiman yang tahun 2015 melapor sebagai Wadirtipidkor Bareskrim dengan 3.080.000.166.
Tidak ada catatan di KPK. kumparan masih mengonfirmasi soal ini.
LHKPN KPK menampilkan beberapa nama Muhammad Iqbal, namun tidak ada yang sesuai dengan profil Muhammad Iqbal yang pernah jadi Kabid Humas Polda Metro Jaya (2015) dan Wakapolda Jawa Timur (2018) tersebut.
ADVERTISEMENT
--------------------------
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.