Melihat Karantina COVID-19 Ekstrem di Shanghai: Ada Pagar Hijau di Halaman

26 April 2022 15:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pagar hijau menutup pintu masuk ke toko dan unit perumahan di sepanjang jalan di Shanghai, China, Minggu (24/4/2022). Foto: Jacqueline Wong/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pagar hijau menutup pintu masuk ke toko dan unit perumahan di sepanjang jalan di Shanghai, China, Minggu (24/4/2022). Foto: Jacqueline Wong/REUTERS
ADVERTISEMENT
Dalam menghadapi lonjakan kasus COVID-19, Pemerintah China membangun pagar hijau di depan rumah penduduk Shanghai. Hal ini guna membatasi pergerakan warga di tengah lockdown dan lonjakan kasus.
ADVERTISEMENT
25 juta penduduk terdampak lokcdown ini. Ketika mengetahui di depan rumah mereka ada pagar lagi yang menutup gerak, warga Shanghai kaget.
Petugas pekerja hazmat putih di Shanghai memasang penghalang logam hijau pada akhir pekan lalu di beberapa daerah di mana kasus terdeteksi.
Dikutip dari News.Au, Selasa (25/4), banyak dari pagar berwarna hijau tersebut dipasang di sekitar bangunan yang ditetapkan sebagai "area tertutup" di mana setidaknya terdapat satu orang telah dinyatakan positif Covid-19.
Setiap penduduk yang tinggal di “area tertutup” tersebut dilarang keras untuk keluar dari tempat tinggalnya, terlepas dari fakta bahwa penduduk tersebut positif virus corona atau negatif.
Melalui akun twitter seorang Sutradara Film Dokumenter di China, Chris Pc, mengungkapkan bahwa belum dijelaskan sepenuhnya mengenai alasan penghalang pagar hijau yang dipasang di Shanghai.
ADVERTISEMENT
“Kita semua telah mendengar cerita dari penduduk dan bahkan seluruh bangunan yang menolak untuk pergi ke luar untuk pengujian massal. Beberapa lelah, yang lain takut kebersamaan membawa risiko infeksi. Beberapa orang berpikir bahwa pintu masuk tertutup seperti ini adalah untuk memisahkan orang-orang ini,” Ungkap Chris dalam cuitan Twitternya, Selasa (26/4).
Dokumen resmi yang dirilis oleh Kantor Wilayah Baru Pudong untuk Pengendalian Epidemi tertanggal 23 April 2022 hal ini disebut sebagai metode "hard isolation" atau karantina keras yang dimaksudkan sebagai pembagian antara area yang berada dalam kategori risiko tertentu.
Dalam tiga minggu terakhir, karantina di Shanghai telah memicu frustasi sehingga hal ini tentunya menambah kemarahan publik atas penguncian yang telah memaksa banyak dari penduduk kota itu untuk tinggal di rumah.
ADVERTISEMENT
Reporter: Rachel Koinonia