Melihat Protokol Kesehatan Ketat dalam Tes UTBK di UGM

6 Juli 2020 17:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) saat seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Kampus UGM, DI Yogyakarta, Senin (6/7).  Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) saat seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Kampus UGM, DI Yogyakarta, Senin (6/7). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Universitas Gadjah Mada (UGM) tetap menggelar Ujian Tulis Berbasis Komputer atau UTBK di tengah pandemi virus corona. Tercatat, ada 15.307 calon mahasiswa mengikuti tes seleksi masuk UGM.
ADVERTISEMENT
Berlangsung di tengah pandemi corona, bagaimana pelaksanaan UTBK di UGM?
Rektor UGM Panut Mulyono menjelaskan, UTBK tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Selain menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona, UTBK kali ini dibagi menjadi dua periode.
Periode pertama berlangsung mulai 5-16 Juli. Dalam periode itu, UTBK ditujukan bagi calon mahasiswa yang berdomisili di Kabupaten/Kota di Yogyakarta. Sementara untuk siswa dari luar DIY, akan menjalani ujian pada 20-26 Juli di kampus terdekat di kota masing-masing. Langkah itu diambil demi menghindari pelaku perjalanan dari luar kota.
"Mengapa dibuat demikian? Untuk menghindari agar tidak terjadi perpindahan dari kota satu ke kota lain. Yang dulu orang Jakarta ingin tes di UGM karena UGM pilihan pertama ini kita ubah yang demikian kita ikutkan periode kedua," kata Panut saat ditemui ketika meninjau UTBK di FEB UGM, Senin (6/7).
ADVERTISEMENT
"Orang Jakarta lalu kartu tes diperbarui yang semula di Jogja kita tempatkan di UI walaupun milih UGM," tambahnya.
Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) saat seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Kampus UGM, DI Yogyakarta, Senin (6/7). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Begitu juga dengan calon mahasiswa UGM dari Surabaya. Walaupun UGM menjadi pilihan pertama, mereka tetap melakukan tes di kota masing-masing di kampus terdekat.
Dalam tes periode pertama, meski calon mahasiswa semua berasal dari Yogyakarta, protokol ketat tetap dijalankan. Seperti pengecekan suhu tubuh, cuci tangan, hingga wajib bermasker. Jumlah peserta dalam satu ruangan pun dibatasi.
"Dari mulai masuk sudah di atur-atur jarak antar peserta. Kemudian juga di dalam pengaturan tempat duduk di kelas lab komputer juga kita buat zig zag, selang-seling tidak berdempetan satu sama lain maksimum peserta sekian satu ruangan. Luasan dibagi empat jumlah yang ada di dalam ruangan," ucap Panut.
Peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) saat seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Kampus UGM, DI Yogyakarta, Senin (6/7). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Melalui sistem zig zag, jarak antara satu calon mahasiswa dengan calon mahasiswa lain sekitar 1,8 meter. Longgarnya jarak itu membuat pengawasan lebih mudah.
ADVERTISEMENT
"Tes di UGM itu ada 15 ribu terbagi dalam 18 sesi. 10 hari per hari ada dua sesi kecuali jumat satu sesi. Satu sesi rata-rata. 800-an. Di 14 lokasi dengan 52 ruangan. Sehingga 1 lokasi maksimal 70an orang," ujarnya.
Sementara bagi mahasiswa yang memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celsius, telah disiapkan ruangan khusus di fakultas kedokteran.
"Alhamdulilah sampai saat ini tidak ada peserta yang suhu badannya melebihi dari yang 38 derajat celsius," tutur Panut.
Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Panut Mulyono. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Sementara Wakil Rektor UGM, Djagal Wiseso Marseno, menjelaskan kampusnya telah memiliki Satgas COVID-19. Selama tes ini, empat dokter dikerahkan
"Dipantau oleh dokter ada empat dokter. Kalau ada calon peserta tidak membawa surat kesehatan akan didatangi dokter akan dicek. Cek kesehatan saja tidak perlu rapid rest," katanya.
ADVERTISEMENT
"Kita sediakan 10 ruangan isolasi. Kemarin ada dua tiga orang tidak bawa surat kesehatan terus dokter yang datang. Intinya tidak merepotkan peserta dokter datang," pungkas Djagal.